Epidemiologi HIV
Infeksi HIV secara epidemiologi tersebar luas di seluruh dunia dengan konsentrasi tertinggi ditemukan di daerah Sub Sahara Afrika.[13]
Global
Data statistik global dari World Health Organization (WHO) dan Joint United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) menunjukkan, sampai akhir tahun 2020 terdapat 37,7 juta orang yang hidup dengan HIV. Sebaran distribusi tertinggi ditemukan di Afrika yaitu 67,4%, diikuti oleh Amerika (9,8%), Asia Tenggara (9,8%), Eropa (6,9%), Pasifik Barat (5%), dan Mediterania Timur (1,1%).
Dari data global tersebut, 1,7 juta merupakan anak usia di bawah 15 tahun dan 36 juta berusia di atas 15 tahun termasuk dewasa (19,3 juta perempuan dan 16,7 juta laki-laki). Data pada akhir tahun 2020 tersebut menunjukkan 84% orang dengan HIV mengetahui status mereka melalui skrining dan tes diagnostik, 73% orang dengan HIV mendapatkan antiretrovirus (ARV), dan 66% orang dengan terapi antiretroviral (ARV) telah memiliki viral load yang tersupresi.
Angka kasus baru infeksi HIV secara global di tahun 2020 sebanyak 1,5 juta, yaitu 150.000 anak berusia di bawah 15 tahun dan 1,3 juta berusia di atas 15 tahun termasuk dewasa (660.000 perempuan dan 640.000 laki-laki). Angka kematian akibat infeksi HIV/AIDS secara global di tahun 2020 sebesar 680.000.
Infeksi HIV dominan ditemukan pada populasi kunci, yaitu 23 % pada kelompok laki-laki seks dengan laki-laki (LSL), 20% pada klien pekerja seks atau partner seks, 11% pada pekerja seksual, 9% pada pengguna narkoba suntik, dan 2% pada kelompok waria.[14,15]
Indonesia
Data infeksi HIV di Indonesia per tahun 2020 menunjukkan 540.000 orang terinfeksi HIV. Dari data tersebut, 18.000 merupakan anak usia <15 tahun dan 520.000 berusia >15 tahun termasuk dewasa (190.000 perempuan dan 330.000 laki-laki).
Persentase orang dengan infeksi HIV di Indonesia yang telah mengetahui status infeksi mereka (melalui skrining dan tes diagnostik) sebesar 66%, persentase orang dengan infeksi HIV yang mendapatkan ARV sebesar 26%, sedangkan persentase orang dengan terapi ARV yang memiliki viral load tersupresi belum ada laporan data dari Indonesia.
Angka kasus baru infeksi HIV di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 28.000 (angka insidensi per 1000 penduduk = 0,10). Distribusi kasus baru tersebut berdasarkan usia dan jenis kelamin yaitu 3200 anak berusia <15 tahun dan 24.000 berusia >15 tahun (9.500 perempuan dan 15.000 laki-laki). Dilaporkan pula angka kematian akibat infeksi HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 24.000.
Infeksi HIV di Indonesia dominan ditemukan pada populasi kunci dengan prevalensi 17,9% pada kelompok LSL, 13,7% pada kelompok pengguna narkoba suntik, 11,9% pada waria, 2,1% pada pekerja seks, dan 0,7% pada tahanan penjara.[16]
Mortalitas
Dibandingkan 1 dekade yang lalu (tahun 2010), mortalitas global akibat HIV/AIDS ini telah mengalami penurunan sebesar 47%. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan terhadap akses obat ARV, upaya preventif, diagnostik, dan perawatan.[15]
Penulisan pertama oleh: dr. Abi Noya