Etiologi Chlamydia
Etiologi chlamydia, atau dikenal sebagai klamidiasis, disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. C. trachomatis merupakan bakteri Gram negatif yang hidup sebagai parasit obligat intraseluler yang dapat ditransmisikan secara seksual. Transmisi bakteri juga dapat terjadi secara vertikal dari ibu pada anak saat proses persalinan.[1]
Etiologi
Etiologi chlamydia, atau dikenal sebagai klamidiasis, disebabkan oleh Chlamydia trachomatis yang merupakan bakteri Gram negatif yang hidup sebagai parasit obligat intraseluler, anaerob, yang dapat ditransmisikan secara seksual. Transmisi bakteri juga dapat terjadi secara vertikal dari ibu pada anak saat proses persalinan.
C. trachomatis dibedakan menjadi 18 serologically variant strains (serovars). Masing-masing serovars berhubungan dengan kondisi medis yang berbeda-beda.
Serovars A, B, Ba, dan C berkaitan erat dengan trachoma atau infeksi pada okular yang menyebabkan konjungtivitis kronis dan berisiko menyebabkan kebutaan. Serovars D-K berkaitan erat dengan infeksi traktus genital dan infeksi neonatus. Sementara itu, Serovars L1-L3 berkaitan erat dengan infeksi limfogranuloma venereum.[2]
Faktor Risiko
Faktor risiko chlamydia antara lain:
- Usia di bawah 25 tahun dan aktif secara seksual
- Hubungan atau kontak seksual yang berisiko: memiliki lebih dari satu pasangan tetap atau berganti-ganti pasangan seksual, tidak menggunakan kondom. Kontak seksual yang dapat menyebabkan penularan mencakup kontak genito-genital, oro-genital, maupun ano-genital
- Riwayat menderita infeksi menular seksual sebelumnya atau saat ini sedang menderita infeksi menular seksual (mungkin memiliki koinfeksi), misalnya gonorrhea
- Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah
- Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi[3,4]
Direvisi oleh: dr. Abi Noya