Etiologi Limfangitis
Etiologi dari limfangitis secara umum terbagi menjadi bakterial dan nonbakterial, dengan patogen yang tersering adalah bakteri group A beta-hemolytic Streptococcus atau GABHS. Selain itu, beberapa bakteri lain juga dapat menyebabkan limfangitis tetapi lebih jarang, seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas sp, Streptococcus pneumoniae, Pasteurella multocida, bakteri gram negatif tipe batang dan basil, serta Aeromonas hydrophila.[1,2]
Etiologi lainnya yang dapat menyebabkan limfangitis adalah Wuchereria bancrofti. Nematoda penyebab filariasis ini umum ditemukan sebagai penyebab limfangitis di daerah tropis.[1]
Etiologi nonbakterial pada penyakit limfangitis antara lain:
- Virus
- Jamur
- Gigitan serangga dan laba-laba
- Penyebab iatrogenik (berhubungan dengan pemberian vaksin bacillus Calmette-Guérin (BCG), tuberculin purified protein derivative (PPD), dan terapi topikal veruka vulgaris dengan cantharidin[1,2]
Limfangitis Nodular
Etiologi paling sering limfangitis nodular adalah sporotrikosis yang disebabkan oleh infeksi Sporothrix schenckii. Etiologi yang lebih jarang tetapi juga dapat menyebabkan limfangitis nodular antara lain adalah:
- Nocardia brasiliensis
- Mycobacterium marinum
- Leishmania panamensis
- Leishmania guyanensis
- Staphylococcus aureus
- Streptococcus pyogenes
- Bacillus anthracis
- Virus cowpox (Vaccinia virus)
- Herpes simpleks
- Erysipelothrix rhusiopathiae
Francisella tularensis[1,6]
Faktor Risiko
Faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya limfangitis, antara lain:
- Diabetes mellitus
- Imunokompromais, seperti HIV
- Infeksi varicella
- Penggunaan steroid jangka panjang
- Penyakit sistemik lain yang meningkatkan penyebaran limfangitis secara serius dan cepat[1,6]