Patofisiologi Limfangitis
Patofisiologi limfangitis tidak terlepas dari fungsi sistem limfe yang berfungsi meresorpsi cairan dan protein dari jaringan dan ruang ekstravaskuler. Saluran limfe memiliki suatu ciri yaitu permeabilitas yang unik oleh karena tidak adanya membran basalis pada sel endotelial. Keadaan ini memungkinkan untuk terjadinya resorpsi protein yang berukuran besar serta tidak dapat melalui venula.[4]
Saluran limfe mempunyai sejumlah katup untuk mempertahankan aliran satu arah. Drainase limfatik melalui pembuluh limfe aferen menuju nodus limfe regional dan selanjutnya oleh pembuluh limfe eferen disalurkan menuju cisterna chyli dan duktus torasikus menuju vena subklavia dan memasuki sirkulasi vena. Mekanisme ini berperan pada luaran manifestasi klinis limfangitis.[4]
Bila terjadi infeksi pada bagian distal dan menyerang saluran limfe, maka akan terjadi kondisi limfangitis yang berbentuk garis, sepanjang saluran limfe yang bermuara menuju kelenjar limfe regional dari saluran limfe yang mengalami kondisi inflamasi.[4,5]
Organisme patogen penyebab limfangitis sendiri, dapat menginvasi pembuluh limfe secara langsung melewati luka pada kulit atau abrasi atau sebagai akibat dari komplikasi pada infeksi bagian distal tubuh. Selanjutnya infeksi menyebar dan menyerang saluran limfe sehingga menyebabkan terjadinya limfangitis.[4,5]