Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Limfangitis general_alomedika 2023-06-16T09:19:14+07:00 2023-06-16T09:19:14+07:00
Limfangitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diganosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Limfangitis

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Prinsip penatalaksanaan pasien limfangitis adalah pemberian antibiotik yang tepat sasaran. Antibiotik dapat diberikan melalui oral atau parenteral, tergantung dari kondisi klinis pasien dan patogen penyebab limfangitis.

Pemberian Antibiotik

Pemberian antibiotik pada pasien limfangitis dapat diberikan melalui jalur oral dan intravena. Pemilihan ini didasarkan pada kondisi klinis pasien saat itu. Bila keadaan pasien secara umum baik, tampak tidak toksik, tidak ada demam serta pasien terhidrasi dengan baik, antibiotik oral sudah cukup sebagai terapi dalam skenario rawat jalan.[1]

Antibiotik parenteral diindikasikan pada kasus limfangitis yang disertai dengan tanda infeksi sistemik, yaitu demam, menggigil, dan mialgia. Terapi agresif melalui parenteral juga diperlukan pada pasien yang dicurigai terinfeksi oleh bakteri group A beta-hemolytic Streptococcus (GABHS) karena kemungkinan terjadinya pemburukan yang cepat dan komplikasi yang serius pada limfangitis dengan patogen tersebut.[1,2]

Selain itu, pemberian antibiotik secara parenteral juga diindikasikan pada pasien anak yang belum membaik secara klinis setelah 48 jam diterapi dengan antibiotik oral yang tepat. Ketika eritema, kehangatan, dan edema berkurang secara nyata, antibiotik oral dapat digunakan.

Antibiotik yang menjadi pilihan pada terapi limfangitis adalah antibiotik yang efektif terhadap bakteri group A beta-hemolytic Streptococcus (GABHS) dan Staphylococcus aureus

Dicloxacillin atau Cephalexin

Kedua antibiotik ini dapat diberikan melalui rute oral dengan dosis 500 mg tiap 6 jam bila dicurigai penyebab limfangitis adalah Staphylococcus aureus.

Itraconazole

Itraconazole dapat diberikan pada pasien dengan limfangitis nodular dengan kecurigaan penyebab infeksi adalah sporotrikosis. Dosis yang diberikan adalah 100 hingga 200 mg/hari.

Ceftriaxone

Ceftriaxone dapat diberikan pada pasien rawat jalan dengan dosis 1 gram diberikan melalui injeksi intramuskular dan dilanjutkan dengan pemberian amoxicillin 500 mg tiap 6 jam.

Clindamycin dan Trimethoprim Sulfamethoxazole (TMP/SMZ)

Kedua jenis antibiotik ini dapat dijadikan pilihan pada daerah dengan prevalensi methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang tinggi. Dosis clindamycin adalah 150 mg hingga 450 mg tiap 6 jam dengan rute peroral pada pasien dewasa, dan 30 mg/kgBB/hari setiap 6 hingga 8 jam melalui rute peroral pada pasien anak.

Dosis TMP/SMZ (kotrimoksazol) pada pasien dewasa adalah 960 mg dosis tunggal per hari atau dalam dosis terbagi, sedangkan untuk anak-anak dosis yang diberikan adalah 8 hingga 12 mg/kgBB/hari dalam dua dosis terbagi.[1,6,11,15]

Analgesik dan Antiinflamasi

Analgesik dan antiinflamasi diperlukan untuk mengurangi nyeri pada pasien, mengurangi inflamasi dan pembengkakan, serta memperbaiki keadaan umum pasien. Selain itu, Pemberian kompres hangat juga dapat diberikan untuk mengurangi inflamasi dan rasa nyeri.[1]

Jika terjadi limfedema, daerah yang mengalami pembengkakan perlu dielevasikan dan diimobilisasi untuk mengurangi pembengkakan, nyeri, dan penyebaran infeksi yang lebih luas. Bila terdapat abses, perlu dilakukan drainase.[1]

Terapi pada Etiologi Spesifik

Pada limfangitis yang disebabkan oleh penyebab spesifik, seperti filariasis, terapi disesuaikan berdasarkan etiologinya.

Referensi

1. Pitetti,RD. Lymphangitis. Medscape. 2018. Available from : https://emedicine.medscape.com/article/966003-overview
2. Cohen, BE; Nagler,AR and Pomeranz,MK. Nonbacterial Causes of Lymphangitis with Streaking. J Am Board Fam Med. 2016 Nov 12;29(6):808-812. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28076265
6. Sanchez, AT and Bonifaz,A. Nodular Lymphangitis (Sporotrichoid Lymphocutaneous Infections). Clues to Differential Diagnosis. J Fungi (Basel). 2018;4(2):56. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6023502/
11. Pasternack, MS and Swartz, MN. Lymphadenitis and Lymphangitis. 2015. Available from : https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/limfangitis
15. Kemenkes RI. Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Air Mengalir. Available from : https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/COVID%20media/26%20Flyer%20CTPS%20-%20Waktu%20Mencuci%20Tangan.pdf

Diganosis Limfangitis
Prognosis Limfangitis
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 11 September 2025, 08:08
Ikuti Webinar ber-SKP Kemenkes - Silent Pandemic: Resistensi Antibiotik pada TB, Pneumonia, ISK, dan Gonore - Rabu, 24 September 2025, pkl 14.00-15.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter! Webinar ALOMEDIKA hadir kembali dengan topik yang menarik dan akan sangat membantu praktik klinis Kita - "Silent Pandemic: Resistensi Antibiotik...
dr.m rizky
Dibalas 12 September 2025, 16:23
Tb paru
Oleh: dr.m rizky
2 Balasan
Alo dok, mau bertanyaPada SS dibawah ini, dibagian  TB paru kasus lalai berobat dan  mghntikan pgobatan di atas 2 minggu, di poin 1 sampai 5 ada mgnai...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 10 September 2025, 15:40
Tebus Resep Tanpa Antri, Lebih Praktis dengan MyPatient!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Di tengah kesibukan yang padat setiap hari, banyak pasien tidak punya waktu untuk menebus resep ke apotek. Dokter dapat mempermudah pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.