Etiologi Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Etiologi infeksi methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah patogen S. aureus yang memiliki kompleks gen resisten methicillin. MRSA dapat dibagi lagi menjadi healthcare-associated (HA-MRSA) dan community-associated (CA-MRSA).
HA-MRSA dikaitkan dengan penyakit invasif yang berat pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Sementara itu, CA-MRSA paling sering dikaitkan dengan infeksi kulit dan jaringan lunak pada individu muda yang sehat tanpa pajanan perawatan kesehatan dalam waktu berdekatan.[1,6,9]
Patogen
S.aureus merupakan organisme yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan resistensi terhadap suatu golongan antibiotik tertentu. Perkembangan dan penyebaran resistensi obat dapat terjadi akibat adanya horizontal gene transfer (HGT) atau perpindahan informasi genetik antar organisme. HGT menyebabkan varian bakteri tidak perlu mengalami mutasi genetik untuk memiliki sifat resistensi terhadap golongan antibiotik tertentu.[2,5-7]
Klasifikasi
Berdasarkan sumber patogen, MRSA dapat terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Health care-associated MRSA (HA-MRSA): Infeksi MRSA yang terjadi lebih dari 48 jam setelah perawatan di rumah sakit; atau infeksi MRSA yang terjadi di luar rumah sakit dalam 12 bulan setelah kontak dengan perawatan medis, seperti riwayat tindakan operatif, rawat inap, maupun dialisis
Community-associated MRSA (CA-MRSA): Infeksi MRSA yang terjadi tanpa adanya kontak dengan fasilitas pelayanan kesehatan. CA-MRSA biasanya terkait dengan infeksi jaringan lunak pada pasien usia muda
Livestock-associated MRSA (LA-MRSA): Infeksi MRSA yang terjadi setelah kontak dengan hewan ternak
Klasifikasi HA-MRSA dan CA-MRSA dapat sulit dibedakan, karena HA-MRSA dapat menyebar pada komunitas masyarakat di luar fasilitas pelayanan kesehatan, sedangkan CA-MRSA dapat menjadi salah satu penyebab infeksi terkait pelayanan kesehatan.[5-7]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya infeksi MRSA dapat berbeda sesuai dengan sumber patogennya. Secara umum, risiko MRSA akan meningkat pada pasien dnegan kateter hemodialisis yang menetap, infeksi HIV, dan penggunaan antibiotik, terutama golongan sefalosporin dan fluorokuinolon.
Health Care-associated MRSA
Faktor risiko kejadian infeksi HA-MRSA, antara lain:
- Penggunaan alat kesehatan invasif saat masuk rawat inap
- Riwayat infeksi atau kolonisasi MRSA sebelumnya
- Riwayat tindakan pembedahan, rawat inap, atau dialisis
- Rawat inap jangka panjang, lebih dari 14 hari
- Infeksi pada lokasi pembedahan
- Perawatan pada ruang rawat intensif atau unit luka bakar
- Penggunaan selang endotrakeal, trakeostomi, atau nasogastrik
- Pemberian asupan nutrisi parenteral atau enteral
- Riwayat kontak dengan pasien kolonisasi atau infeksi MRSA[5-7]
Community-associated MRSA
Faktor risiko kejadian infeksi CA-MRSA, antara lain:
- Trauma kulit, seperti laserasi, abrasi, mencukur rambut, tindik, dan tato
- Kontak skin-to-skin rutin
- Penggunaan bersama alat pribadi terkontaminasi, seperti pisau cukur, peralatan olahraga, dan handuk
- Kerumunan
- Kesadaran kurang dalam menjaga kebersihan diri
- Akses terbatas ke pelayanan kesehatan
- Paparan berulang dengan antimikrobial[5-7]
Livestock-associated MRSA
Faktor risiko kejadian infeksi LA-MRSA adalah kontak berulang dengan hewan ternak terkontaminasi, seperti sapi, kuda, ayam, kalkun, dan babi.[5-7]