Etiologi Poliomielitis
Etiologi poliomielitis atau polio adalah virus polio, virus RNA yang berasal dari famili Picornaviridae, genus Enterovirus. Virus ini memiliki inti dari single-stranded RNA diliputi oleh kapsul protein tanpa sampul lipid, sehingga tahan terhadap zat yang dapat melarutkan lipid dan stabil pada pH rendah. Virus polio dapat dinonaktifkan dengan panas, formaldehida, klorin, dan sinar ultraviolet.[1-5]
Etiologi
Virus polio yang menyebabkan poliomielitis atau paralisis infantil terdiri dari 3 jenis strain antigen atau serotipe virus polio liar (wild poliovirus / WPV), yaitu tipe 1, tipe 2, dan tipe 3. Hanya manusia yang diketahui sebagai reservoir virus polio. Orang dengan defisiensi imun bisa menjadi carrier asimtomatik dari virus ini.[1-5]
Virus Polio Tipe 1
Virus polio tipe 1 merupakan penyebab dari 85% kasus polio paralitik. Virus ini memiliki sifat imunitas heterotipik minimal, yaitu imunitas terhadap satu tipe, tidak melindungi tubuh terhadap infeksi tipe lainnya. Namun, imunitas yang timbul dari tiap tipe adalah untuk jangka panjang, atau seumur hidup.[1-5]
Virus Polio Tipe 2 dan Tipe 3
Virus polio tipe 2 secara resmi dideklarasikan dan disertifikasi pada bulan September 2015, sebagai tipe yang telah dieradikasi secara global. Virus polio tipe 3 juga tidak terdeteksi sejak November 2012. Karenanya, diperkirakan hanya tipe 1 WPV yang masih bersirkulasi saat ini.[1-5]
Faktor Risiko
Transmisi penularan virus polio melalui rute fekal-oral, ditularkan melalui orang ke orang atau melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Rute oral-oral mungkin terjadi melalui saliva penderita namun hal ini sangat jarang terjadi. Beberapa faktor risiko menderita polio adalah:
- Tidak pernah mendapatkan vaksin polio
- Imunisasi polio tidak lengkap
- Gangguan kekebalan tubuh
- Bertempat tinggal di lingkungan tidak bersih, dengan higiene dan sanitasi yang buruk
- Tinggal atau berkunjung ke daerah yang terdapat sirkulasi virus polio[1-5]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini