Etiologi TB MDR
Etiologi tuberkulosis multidrug-resistant atau TB MDR adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis yang sudah mengalami resistensi dengan obat antituberkulosis (OAT) rifampicin dan isoniazid. Resistensi ini umumnya berkaitan dengan mutasi genetik pada bakteri.[2-4]
Mycobacterium tuberculosis
M. Tuberculosis merupakan bakteri basil aerob yang tahan asam dan alkohol. Bakteri ini tidak membentuk spora, bersifat non-motil, catalase-negative, dan fakultatif. Bakteri ini tumbuh dalam grup paralel yang disebut sebagai cord dan dapat terlihat secara mikroskopik melalui pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA).
M. tuberculosis memiliki bentuk batang dengan ukuran lebar 0,2-0,5 μm dan panjang 2-4 μm. Dinding sel bakteri ini mengandung mycolic acid, glikolipid, dan fosfolipoglikan yang dapat melindungi bakteri dari serangan dan menyebabkannya dapat mempertahankan warna merah pada pemeriksaan BTA.
Manusia merupakan satu-satunya pejamu dari M. tuberculosis. Sebagian besar penyebaran bakteri ini terjadi melalui aerosol dari pasien yang sedang mengalami tahap infeksius dari tuberkulosis. Pada orang dengan imunitas yang baik, infeksi M. tuberculosis menyebabkan bakteri dorman maupun infeksi laten. M. tuberculosis yang mengalami mutasi genetik tertentu akan menyebabkan resistensi terhadap agen obat antituberkulosis.[2,3,7,8]
Tabel 1. Lokasi Mutasi Gen Penyebab Resistensi OAT
Resistensi terhadap OAT | Farmakodinamik | Gen lokasi mutasi |
Isoniazid | Inhibisi sintesis mycolic acid pada dinding sel | katG (paling sering S315T) |
inhA | ||
dfrA | ||
kasA | ||
Rifampicin | Inhibisi sintesis RNA | rpoB |
Ethambutol | Inhibisi biosintesis arabinogalactan dinding sel | embB |
ubiA | ||
Pyrazinamide | Inhibisi trans-translasi, sintesis pantothenate dan coenzyme A | pncA |
rpsA | ||
panD | ||
Streptomycin | Inhibisi sintesis protein | rpsL |
rrs | ||
gidB | ||
Fluorokuinolon | Inhibisi sintesis DNA | gyrA |
gyrB | ||
Capreomycin Amikacin | Inhibisi sintesis protein | rrs |
eis | ||
tlyA | ||
Bedaquiline | Inhibisi mycobacterial ATP synthase | rv0678 |
atpE | ||
pepQ | ||
Linezolid | Inhibisi sintesis protein | rplC |
rrl |
Sumber: dr. Michael Sintong Halomoan, Alomedika, 2023.[5]
Faktor Risiko
Risiko TB MDR meningkat jika terdapat faktor-faktor berikut:
- Faktor demografi: Usia <65 tahun atau status sosioekonomi rendah
- Faktor lingkungan: Imigran, tinggal di lingkungan padat, seperti penjara
- Faktor gaya hidup: Konsumsi alkohol
- Akses sulit ke sistem kesehatan, termasuk untuk deteksi dan penatalaksanaan
- Riwayat klinis: Riwayat konsumsi obat antituberkulosis sebelumnya, riwayat paparan dengan pasien TB MDR, riwayat penyakit komorbid seperti infeksi HIV dan diabetes mellitus[2,3,7,8]
Pengaruh Sistem Kesehatan
Adapun dari sisi sistem kesehatan yang melibatkan petugas kesehatan sebagai pemberi jasa, pasien, dan Program Pengendalian TB, faktor yang menyebabkan resistensi OAT berupa:
Faktor Petugas Kesehatan:
Diagnosis tidak tepat atau pengobatan tidak mengikuti panduan yang tepat. Dosis, jenis, jumlah obat, dan jangka waktu pengobatan tidak adekuat. Penyuluhan kepada pasien kurang adekuat.[2,3,7-9]
Faktor Pasien:
Faktor pasien mencakup tidak mematuhi anjuran petugas kesehatan; tidak teratur konsumsi OAT; menghentikan pengobatan sendiri sebelum waktunya; atau memiliki kondisi klinis yang menyebabkan gangguan metabolisme obat.[2,3,7-9]
Faktor Program Pengendalian Tuberkulosis:
Faktor program pengendalian tuberkulosis yang meningkatkan risiko resistensi adalah persediaan OAT kurang atau kualitas OAT rendah.[2,3,7-9]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta