Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Depresi general_alomedika 2025-05-07T11:07:09+07:00 2025-05-07T11:07:09+07:00
Depresi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Depresi

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Data epidemiologi depresi menunjukkan bahwa gangguan ini merupakan penyebab disabilitas kedua tertinggi di seluruh dunia.[9] Depresi juga dilaporkan sebagai penyebab disabilitas utama pada remaja dan merupakan kontributor utama perilaku bunuh diri.[17]

Global

Depresi dilaporkan mempengaruhi lebih dari 300 juta orang di dunia dan bertanggung jawab untuk mayoritas kasus bunuh diri setiap tahunnya.[18] Secara global, prevalensi depresi adalah 3,8%. Prevalensi dilaporkan sebesar 5% pada kelompok usia dewasa dan meningkat menjadi 5,7% pada lansia.[19] Prevalensi depresi dilaporkan meningkat selama pandemi COVID-19.[12,20]

Depresi lebih banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki.[7] Depresi jug lebih sering ditemukan pada pasien dengan penyakit fisik berat dan penyakit kronis, misalnya diabetes mellitus, stroke, dan kanker. Prevalensi depresi pada pasien dengan kanker dilaporkan 3-4 kali lebih tinggi dibandingkan populasi umum.[4,5]

Di Amerika Serikat, prevalensi depresi diperkirakan sebesar 8% pada kelompok usia 12 tahun ke atas. Depresi dilaporkan menyumbang 3,7% dari semua kecacatan di Amerika Serikat setiap tahunnya.[8]

Indonesia

Pada tahun 2019, dilaporkan bahwa prevalensi depresi di Indonesia adalah 3,7% berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS). Meski begitu, responden yang melaporkan gejala depresi mencapai 23,47%.[21,22]

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 melaporkan prevalensi depresi di Indonesia sebesar 6,2%. Prevalensi depresi ditemukan semakin meningkat seiring usia. Prevalensi tertinggi dilaporkan pada kelompok usia 75 tahun ke atas, yaitu sebesar 8,9%. Pada kelompok usia 65-74 tahun, prevalensi dilaporkan sebesar 8,0%. Pada kelompok usia 55-64 tahun, prevalensi dilaporkan sebesar 6,5%.[36]

Mortalitas

Pasien depresi mengalami peningkatan risiko bunuh diri. Peningkatan risiko bunuh diri pada pasien dengan gangguan afektif, termasuk depresi, adalah sebesar 0,5% hingga 4% seumur hidup dibandingkan dengan populasi umum.

Depresi adalah faktor risiko utama bunuh diri pada pria berusia lebih tua. Tingkat bunuh diri pada populasi ini juga dilaporkan meningkat seiring usia. Lansia pria yang berusia 75 tahun ke atas memiliki insidensi bunuh diri tahunan tertinggi dibandingkan kelompok usia lainnya, yaitu 39 kematian per 100.000 pria. Angka ini jauh di atas jenis kelamin wanita dalam kelompok usia yang sama, yaitu 4 kematian per 100.000 wanita 75 tahun ke atas.[8]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan

Referensi

4. Riedl D, Schüßler G. Factors associated with and risk factors for depression in cancer patients – A systematic literature review. Translational Oncology 2022;16:101328.
5. APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.) TR (Text revision). Arlington VA: American Psychiatric Publishing; 2022. https://www.appi.org/Products/DSM-Library/Diagnostic-and-Statistical-Manual-of-Mental-Di-(1)
8. Maurer DM, Raymond TJ, Davis BN. Depression: Screening and Diagnosis. Am Fam Physician. 2018 Oct 15;98(8):508-515. PMID: 30277728.
9. Guideline Development Panel for the Treatment of Depressive Disorders. Summary of the clinical practice guideline for the treatment of depression across three age cohorts. Am Psychol. 2021 Nov 29. doi: 10.1037/amp0000904. Epub ahead of print. PMID: 34843274.
12. Vahid-Ansari F, Albert PR. Rewiring of the Serotonin System in Major Depression. Front. Psychiatry 2021;12:802581.
17. Daly M. Prevalence of Depression Among Adolescents in the U.S. From 2009 to 2019: Analysis of Trends by Sex, Race/Ethnicity, and Income. Journal of Adolescent Health 2022;70:496–9.
18. Gabriel FC, de Melo DO, Fráguas R, Leite-Santos NC, Mantovani da Silva RA, Ribeiro E. Pharmacological treatment of depression: A systematic review comparing clinical practice guideline recommendations. PLoS ONE 2020;15:e0231700.
20. Ettman CK, Abdalla SM, Cohen GH, Sampson L, Vivier PM, Galea S. Prevalence of Depression Symptoms in US Adults Before and During the COVID-19 Pandemic. JAMA Network Open 2020;3:e2019686. https://jamanetwork.com/journals/jamanetworkopen/fullarticle/2770146/
21. Fahmi M, Panjaitan NA, Habibie I, Siregar AYM, Amarullah G, Rahma, et al. Does your neighborhood protect you from being depressed? A study on social trust and depression in Indonesia. BMC Public Health 2019;19:1371.
22. Astutik E, Hidajah AC, Tama TD, Efendi F, Li C. Prevalence and determinants of depressive symptoms among adults in Indonesia: A cross‐sectional population‐based national survey. Nursing Forum 2021;56:37–44.
36. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar. 2018. http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf

Etiologi Depresi
Diagnosis Depresi

Artikel Terkait

  • Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
    Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
  • Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
    Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Mei 2025, 18:58
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan penyalahgunaan narkoba
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 38 thn laki laki dengan penyalahgunaan narkoba ganja dan sabu beliau memiliki bpjs, pasien dengan keluhan sering sedih,...
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 00:36
Terapi depresi di Faskes Primer
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dokter. Bagaimana memulai terapi depresi di Puskesmas dokter dengan kriteria sudah memenuhi kriteria depresi. Ditambah lagi sudh...
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibalas 17 September 2024, 08:35
Mengenal distimia (persistent depressive disorder)
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
3 Balasan
Distimia, juga dikenal sebagai gangguan depresi persisten (Persistent Depressive Disorder, PDD). Distimia merupakan gangguan mood kronis yang ditandai dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.