Prognosis Depresi
Prognosis depresi yang tidak mendapat penanganan berkaitan dengan peningkatan risiko dan ideasi bunuh diri. Bila tidak ditangani, gejala cenderung memburuk dan berisiko mengalami rekurensi ataupun komplikasi bunuh diri.[2,9,10,13,26]
Komplikasi
Depresi bisa menimbulkan gangguan fungsional yang signifikan, mengganggu hubungan interpersonal, yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas hidup pasien. Pasien-pasien dengan depresi juga berisiko tinggi mengalami gangguan cemas dan penyalahgunaan zat, terutama pada pasien dengan usia muda. Hal ini akan meningkatkan risiko bunuh diri.[8,13]
Depresi juga bisa memperberat gejala-gejala penyakit fisik, seperti diabetes, hipertensi, penyakit paru obstruktif kronik, dan penyakit jantung koroner.[13]
Prognosis
Gangguan depresi yang tidak mendapatkan penanganan medis akan meningkatkan risiko bunuh diri. Pasien dengan gangguan afektif, seperti depresi, telah dilaporkan mengalami peningkatan risiko bunuh diri seumur hidup 0,5% hingga 4%.[8]
Sekitar dua per tiga pasien dengan depresi mempunyai ide bunuh diri dan sekitar 10-15% melakukan bunuh diri. Tanpa manajemen yang baik, depresi merupakan gangguan yang bersifat kronis dan mempunyai risiko tinggi rekurensi. Angka rekurensi setelah episode pertama adalah sekitar 50%. Angka rekurensi dilaporkan sekitar 70% setelah episode kedua dan 90% setelah episode ketiga.[13]
Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan