Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Fobia Spesifik general_alomedika 2022-06-29T15:07:47+07:00 2022-06-29T15:07:47+07:00
Fobia Spesifik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Fobia Spesifik

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Fobia spesifik ditandai oleh adanya ketakutan yang jelas dan nyata atau kecemasan berlebihan yang timbul secara konsisten terhadap paparan atau antisipasi terhadap paparan objek atau situasi spesifik yang tidak proporsional dengan bahaya yang dihadapi. Selain itu, pasien juga biasanya secara konsisten menghindari objek atau situasi pemicu tersebut. Contoh fobia spesifik adalah acrophobia (fobia ketinggian), ophidiophobia (fobia ular), arachnophobia (fobia laba-laba), dan aerophobia (fobia terbang).[1,2]

Etiologi pasti gangguan fobia spesifik belum diketahui, namun diperkirakan berhubungan dengan paparan trauma atau stressor negatif yang menimbulkan respon ketakutan. Gangguan ini lebih banyak ditemukan pada perempuan dan prevalensinya cenderung menurun seiring usia, serta kembali tinggi pada lansia.[2,3]

Fobia Spesifik (2)-min

Diagnosis fobia spesifik ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis dalam ICD 11 atau DSM 5. Penegakan diagnosis dilakukan dengan anamnesis, serta tidak ada pemeriksaan fisik dan penunjang yang spesifik untuk menegakkan diagnosis fobia spesifik. Fobia spesifik perlu didiagnosis banding dengan gangguan fobia lainnya, seperti agorafobia dan fobia sosial atau gangguan kecemasan sosial, dan gangguan cemas yang dipicu oleh stressor spesifik lain, misalnya gangguan obsesif kompulsif dan gangguan cemas perpisahan.[2]

Terapi pada fobia spesifik direkomendasikan menggunakan intervensi berbasis paparan berulang, terapi kognitif, teknik relaksasi, dan farmakoterapi jangka pendek. Farmakoterapi jangka panjang tidak direkomendasikan karena risiko efek samping dan penyalahgunaan. Bila tidak ditangani dengan baik, biasanya fobia spesifik akang berlangsung kronis dan menimbulkan gangguan pada fungsi individual.[4]

Referensi

1. WHO. International Classification of Disease 11 for Mortality and Morbidity Statistic. 2021. https://icd.who.int/browse11/l-m/en
2. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders. 5th ed. Arlington, VA: American Psychiatric Association; 2013.
3. Ausín B, Muñoz M, Castellanos MÁ, García S. Prevalence and Characterization of Specific Phobia Disorder in People over 65 Years Old in a Madrid Community Sample (Spain) and its Relationship to Quality of Life. IJERPH, 2020. 17:1915.
4. Singh J, Singh J. Treatment options for the specific phobias. Int J Basic Clin Pharmacol, 2016. 593–8.

Patofisiologi Fobia Spesifik

Artikel Terkait

  • Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
    Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
  • Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 07 September 2023, 08:46
Mnemonic #34 : Gejala Agorafobia
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
R - Rasa takut berlebihan akan Ruang terbuka atau keramaianA - Avoidance behavior (perilaku menghindar)M - Merasa kebingungan atau Mudah panikA - Anxiety...
dr.Tri Ratnawati
Dibuat 17 Juli 2023, 06:41
Mnemonic fobia
Oleh: dr.Tri Ratnawati
0 Balasan
F-Fearing- Ketakutan yang dialami seorang individuO-Object- objek yang sering dijumpai dalam fobia spesifik seperti air, kuman, kucing, anjing, api, dkkB-...
dr. Reren Ramanda
Dibalas 27 Desember 2021, 12:55
Terapi kasus Fobia pada pasien anak
Oleh: dr. Reren Ramanda
7 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, apakah fobia yang dialami oleh anak-anak itu perlu untuk diterapi atau akan membaik seiring perkembangan emosional anak tersebut?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.