Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Gangguan Kepribadian Ganda annisa-meidina 2023-11-06T13:18:19+07:00 2023-11-06T13:18:19+07:00
Gangguan Kepribadian Ganda
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Gangguan Kepribadian Ganda

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Gangguan kepribadian ganda atau gangguan kepribadian disosiatif disebut sebagai dissociative identity disorder dalam kriteria diagnosis DSM-5. Gangguan ini sering tidak terdiagnosis atau misdiagnosis. Hal ini karena penegakan diagnosis gangguan ini membutuhkan asesmen komprehensif berulang dan wawancara mendetail dengan lebih dari satu sumber.

Patofisiologi pasti gangguan ini belum diketahui, namun etiologinya diperkirakan sebagai akibat adanya trauma berat di masa kanak-kanak. Gangguan kepribadian ganda ditandai oleh adanya diskontinuitas dalam integrasi fungsi diri yang normal, termasuk dalam fungsi kesadaran, memori, identitas, dan emosi.[1,2]

Double,Exposure,Of,Asian,Beautiful,Woman,Suffering,From,Dissociative,Identity

Di beberapa negara, gangguan ini sering diasosiasikan dengan kepercayaan kerasukan oleh makhluk halus atau astral. Prevalensi gangguan ini relatif kecil dan proporsi laki-laki dan perempuan hampir setara.[1,3]

Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria dalam DSM-5 oleh adanya diskontinuitas kepribadian dan adanya amnesia akibat pergantian identitas. Manajemen gangguan ini berfokus pada keamanan pasien, mengatasi trauma, dan integrasi serta rehabilitasi. Meskipun mendapatkan terapi, prognosis gangguan ini relatif buruk.[1]

Referensi

1. Jain A, Mitra P. Bipolar Affective Disorder. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558998/
2. Martinez AP, Dorahy MJ, Nesbit A, Palmer R, Middleton W. Delusional beliefs and their characteristics: A comparative study between dissociative identity disorder and schizophrenia spectrum disorders. Journal of Psychiatric Research 2020;131:263–8. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33038656/
3. APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.) TR (Text revision). Arlington VA: American Psychiatric Publishing; 2022.

Patofisiologi Gangguan Kepribadi...
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 22 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 21 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.