Edukasi dan Promosi Kesehatan Inhalant Use Disorder
Edukasi dan promosi kesehatan inhalant use disorder atau gangguan penyalahgunaan zat inhalan yang utama adalah menekankan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan kematian dan efek jangka panjang signifikan. Banyak pasien, terutama anak dan remaja, mengira bahwa inhalan tidak memiliki efek bermakna, padahal anggapan ini sangat tidak benar. Pada kalangan pengguna, gangguan ini disebut sebagai ‘ngelem’ karena zat inhalan yang umum dipakai adalah lem, pelarut, cat, dan bahan bakar.[1,6]
Edukasi
Edukasi dilakukan untuk mencegah orang, terutama remaja, untuk menyalahgunakan zat. Edukasi ini sebaiknya dilakukan bersamaan dengan mengajarkan keterampilan sosial dalam mengatasi masalah atau social skills training. Hal ini terutama karena umumnya remaja menyalahgunakan zat sebagai mekanisme koping untuk menghadapi masalah dalam kehidupannya.
Edukasi sebaiknya mencakup edukasi mengenai dampak segera dan jangka panjang akibat penyalahgunaan zat inhalan, serta tanda dan gejala penyalahgunaan yang bisa diamati (terutama oleh guru dan orang tua).
Pada orang terdekat pasien, sampaikan mengenai peningkatan risiko ide dan upaya bunuh diri pada pasien dengan inhalant use disorder. Minta keluarga atau orang terdekat untuk mengawasi adanya perubahan mood dan sikap menarik diri yang mungkin menandakan kecenderungan bunuh diri yang tinggi.[1,6]
Mengenali Penyalahgunaan Inhalan
Penyalahgunaan inhalansia sering tidak terdeteksi oleh keluarga pengguna. Edukasi mengenai cara mengenali penyalahgunaan inhalan. Hal ini mencakup adanya bau kimia pada napas, kulit, atau pakaian. Kenali pula adanya wadah atau tas pelarut kosong, kain lap, atau kain kasa yang dimiliki anak atau ada pada tempat sampah.
Edukasi mengenai "Glue-sniffer's rash" yang merupakan dermatitis eksematoid dengan tanda berupa eritema, inflamasi, dan pruritus pada area perioral dan meluas ke wajah bagian tengah. Hal ini disebabkan oleh efek pengeringan hidrokarbon.[11]
Promosi Kesehatan dan Pencegahan
Intervensi prevensi yang bisa dilakukan adalah dengan pendekatan edukasi berbasis komunitas dan aktivitas di sekolah untuk remaja. Pendekatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan menempatkan zat-zat inhalan, seperti lem dan cat, jauh dari jangkauan anak-anak. Hal ini penting karena sebagian besar korban gangguan ini adalah remaja dan pelajar.[1,6]
Jenis Zat Inhalan dan Bentuk yang Sering Ditemukan di Rumah Tangga
Hidrokarbon, nitrat oksida, dan nitrit merupakan beberapa jenis zat inhalan yang paling sering menimbulkan inhalant use disorder. Di rumah, hidrokarbon dapat ditemukan dalam bentuk cairan korek api, pemoles furnitur, bensin, pengencer cat, lem, pembersih keyboard, ataupun cairan pembersih rumahan lain. Sementara itu, nitrat oksida dan nitrit dapat ditemukan dalam bentuk pengharum ruangan, propelan dalam kaleng krim kocok, serta penguat daya di mobil dan sepeda motor.[11]