Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Inhalant Use Disorder general_alomedika 2022-06-15T15:17:22+07:00 2022-06-15T15:17:22+07:00
Inhalant Use Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Inhalant Use Disorder

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Etiologi inhalant use disorder atau gangguan penyalahgunaan zat inhalan adalah adiksi terhadap zat volatil, seperti toluene, xylene, hexane, trichloroethylene, trichloroethane, dan benzene.  Populasi anak dan remaja lebih rentan mengalami gangguan ini. Adanya stressor psikososial dan mekanisme koping yang buruk juga berpengaruh pada kecenderungan mengalami inhalant use disorder.

Alasan penggunaan zat inhalan yang sering diekspresikan pengguna adalah coba-coba, kebosanan, tekanan teman sebaya, rasa ingin tahu, pembangkangan, dan mencari kesenangan.[3,6,8]

Jenis Zat Inhalan

Kebanyakan individu yang rentan mengalami adiksi berkembang mengalami inhalant use disorder karena zat inhalan relatif mudah didapatkan, murah, bisa dibeli secara legal, mudah disembunyikan, dan mudah digunakan. Identification of the hydrocarbon compound provides key information regarding the expected toxic effects. Pada inhalant use disorder, pengguna umumnya mengalami adiksi terhadap zat seperti hidrokarbon, nitrat oksida, dan alkil nitrit.

Hidrokarbon

Hidrokarbon dikategorikan berdasarkan struktur dan dibagi menjadi tiga kategori: alifatik, aromatik, dan halogenasi.

Hidrokarbon alifatik:

Senyawa alifatik termasuk butana, propana, minyak tanah, dan minyak segel mineral. Bensin adalah campuran hidrokarbon alifatik yang juga dapat mengandung zat lain, seperti xilena, toluena, benzena, naftalena, atau timbal.

Hidrokarbon aromatik:

Hidrokarbon aromatik digunakan sebagai pelarut industri; benzena, toluena, dan xilena paling sering ditemui. Toluena ditemukan di sejumlah besar produk rumah tangga termasuk lem, perekat, cat akrilik, pengencer cat, dan produk otomotif.

Hidrokarbon halogenasi:

Hidrokarbon halogenasi termasuk hidrokarbon terfluorinasi, seperti freon, dan hidrokarbon terklorinasi. Kelompok ini digunakan sebagai pelarut, pembersih keyboard komputer, penghilang noda, dan dalam industri dry cleaning. Freon banyak digunakan sebagai pendingin, propelan, dan alat pemadam kebakaran.[11,12]

Nitriat Oksida

Beberapa contoh di mana nitrous oxide (N2O) atau nitrat oksida dapat ditemukan oleh pengguna zat inhalansia adalah: propelan dalam kaleng krim kocok, penguat daya di mobil dan sepeda motor, dan sebagai obat penenang untuk prosedur medis dan gigi yang menyakitkan. Zat ini biasanya dihirup dari balon. Toksisitas neurologis, hematologi, dan reproduksi dapat terjadi akibat paparan N2O.[11]

Nitrit

Alkil nitrit dapat ditemukan di pewangi ruangan dan biasanya dihirup langsung dari wadahnya. Selain itu, uap nitrit sangat mudah terbakar, dan luka bakar serius dapat terjadi jika zat tersebut bersentuhan dengan rokok, pemantik api, atau nyala api terbuka lainnya..[11]

Metode Penggunaan

Metode penggunaan zat inhalan antara lain:

  • Bagging: menghirup uap dari tas

  • Huffing: meletakkan kain yang dibasahi dengan zat di atas mulut atau hidung

  • Mengendus dan mendengus: menghirup langsung dari wadah

Intoksikasi zat inhalan terjadi dalam hitungan detik dan berlangsung selama 15-60 menit. Efek positif yang dihasilkan antara lain euforia, kegembiraan, melayang, dan perasaan kuat. Efek negatif antara lain pusing, bicara cadel, dan ataksia.[3,6,8]

Faktor Risiko

Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya masalah penyalahgunaan zat inhalan adalah tipe kepribadian yang impulsif dan cenderung melakukan perilaku berisiko. Misalnya, pada remaja dengan conduct disorder dan orang dengan kepribadian antisosial. Faktor risiko lainnya adalah adanya konflik dalam keluarga, pengawasan orangtua yang kurang, dan riwayat mengalami trauma psikologis.[3,6,8]

Referensi

3. Crossin R, Qama A, Andrews ZB, Lawrence AJ, Duncan JR. The effect of adolescent inhalant abuse on energy balance and growth. Pharmacol Res Perspect. 2019;7(4):e00498. Published 2019 Jul 30. doi:10.1002/prp2.498
6. Nguyen J, O'Brien C, Schapp S. Adolescent inhalant use prevention, assessment, and treatment: A literature synthesis. Int J Drug Policy. 2016 May;31:15-24. doi: 10.1016/j.drugpo.2016.02.001. Epub 2016 Feb 18. PMID: 26969125.
8. Marín-Navarrete R, Toledo-Fernández A, Villalobos-Gallegos L, Pérez-López A, Medina-Mora ME. Neuropsychiatric characterization of individuals with inhalant use disorder and polysubstance use according to latent profiles of executive functioning. Drug Alcohol Depend. 2018 Sep 1;190:104-111. doi: 10.1016/j.drugalcdep.2018.06.005.
11. Perry H. Inhalant abuse in children and adolescents. Uptodate. 2022.
12. Tormoehlen LM, Tekulve KJ, Nañagas KA. Hydrocarbon toxicity: A review. Clin Toxicol (Phila). 2014 Jun;52(5):479-489.

Patofisiologi Inhalant Use Disorder
Epidemiologi Inhalant Use Disorder
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 23 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.