Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Mutisme Selektif general_alomedika 2024-12-19T11:48:13+07:00 2024-12-19T11:48:13+07:00
Mutisme Selektif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Mutisme Selektif

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada kasus mutisme selektif terutama dilakukan pada orang tua dan guru pasien. Hal ini karena baik orang tua maupun guru akan memegang peran penting dalam terapi pasien.[2]

Perlu diberikan pemahaman bahwa mutisme selektif bukan disebabkan karena anak bodoh, terbelakang, atau memiliki gangguan kejiwaan. Orang tua dan guru juga perlu bekerja sama memediasi hubungan anak dengan teman-temannya, serta diedukasi mengenai cara-cara komunikasi yang dapat mengurangi kecemasan anak.[2]

Edukasi Pasien dan Keluarga

Edukasi pada kasus mutisme selektif difokuskan pada informasi mengenai mutisme selektif dan bagaimana guru atau orang tua berkomunikasi dengan anak sebagai bagian dari intervensi perilaku. Orang tua dan guru diajarkan untuk memberikan stimulus secara bertahap agar anak mau berbicara pada situasi-situasi sosial dan memberikan penguatan (reinforcement) positif untuk setiap perilaku berbicara pada situasi sosial.[2]

Saat berinteraksi, minta pengajar untuk duduk di sebelah dan bukan di hadapan anak. Edukasi orang tua dan guru untuk menarik perhatian anak dengan aktivitas menyenangkan yang melibatkan anak, bukan yang memusatkan semua perhatian pada anak karena dapat membuat anak semakin cemas. Lakukan strategi pengajaran yang mengajak anak untuk berpikir, bukan langsung bertanya kepada anak. Beri anak cukup waktu untuk merespon.

Sampaikan pada guru dan orang tua untuk tetap melanjutkan percakapan meskipun anak belum mau merespon secara verbal. Memarahi atau menggunakan label negatif pada anak malah dapat memperburuk kecemasan yang dialami.[3,5]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tidak ada upaya pencegahan primer untuk mutisme selektif, namun penanganan tanda-tanda kecemasan pada anak seawal mungkin dilaporkan bisa menurunkan risiko manifestasi berbagai gangguan cemas pada anak, termasuk mutisme selektif.

Pada anak bilingual yang mulai masuk sekolah dimana bukan bahasa utama  anak yang digunakan, perhatian terhadap pendekatan dan pelatihan bahasa dapat mencegah terjadinya mutisme selektif.[3]

Deteksi  dini dan manajemen yang lebih awal juga bisa mempercepat perbaikan dan meminimalkan gejala sisa pada masa dewasa. Keterlibatan orang tua, guru, dan intervensi berbasis sekolah juga meningkatkan efikasi terapi yang diberikan.[2]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Oerbeck B, Overgaard KR, et al. Treatment of selective mutism: a 5-year follow-up study. Eur Child Adolesc Psychiatry. 2018;27(8):997-1009. doi:10.1007/s00787-018-1110-7
3. Bernstein BE. Pediatric Social Phobia and Selective Mutism: Background, Pathophysiology, Epidemiology. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/917147-overview
5. Muris P, Ollendick TH. Current Challenges in the Diagnosis and Management of Selective Mutism in Children. Psychol Res Behav Manag. 2021;14:159-167. Published 2021 Feb 16. doi:10.2147/PRBM.S274538

Prognosis Mutisme Selektif

Artikel Terkait

  • Olahraga Sebagai Terapi untuk Gangguan Cemas
    Olahraga Sebagai Terapi untuk Gangguan Cemas
  • Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
    Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
  • Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Gangguan Kecemasan
    Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Gangguan Kecemasan
  • Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
    Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
  • Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2025, 08:46
Terapi insomnia dan ansietas pada pasien usia kerja
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mhn arahan dan step terapi mengenai pasien usia kerja 30-35 thn dg kecenderungan insomnia dan ansietas....jika mungkin ada gangguan psikotik,...
dr.Wilda Florentina S
Dibalas 04 April 2024, 14:43
Hubungan serangan cemas akut pada penurunan saturasi oksigen
Oleh: dr.Wilda Florentina S
2 Balasan
Izin Bertanya kepada Dokter Spesialis dan Dokter umum, saya pernah menemukan pasien dengan serangan cemas akut dgn keluhan merasa seperti tercekik di tempat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.