Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Mutisme Selektif general_alomedika 2024-12-19T11:47:24+07:00 2024-12-19T11:47:24+07:00
Mutisme Selektif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Mutisme Selektif

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Prognosis mutisme selektif relatif baik, karena kondisi dapat menghilang sendiri seiring bertambahnya usia. Meski begitu, gangguan-gangguan interaksi sosial yang menyertai umumnya menetap. Komplikasi mutisme selektif yang utama adalah gangguan akademik dan sosial yang signifikan pada anak.[1,3,8]

Komplikasi

Anak dengan mutisme selektif umumnya akan mengalami gangguan interaksi sosial yang membuat mereka mengalami berbagai masalah akademik dan isolasi sosial. Gangguan ini umumnya juga disertai dengan timbulnya gangguan cemas, seperti gangguan cemas perpisahan dan fobia spesifik. Anak juga bisa menunjukkan gejala-gejala perilaku menentang, meskipun hanya terbatas pada situasi-situasi sosial tertentu.[1]

Anak-anak dengan mutisme selektif juga berisiko tinggi mengalami gangguan perkembangan, seperti enuresis dan encopresis. Gangguan perkembangan bicara dan bahasa juga bisa terjadi sebagai komplikasi mutisme selektif, karena anak menghabiskan banyak waktunya tidak bicara di sekolah.[3]

Prognosis

Prediktor untuk remisi pada anak dengan mutisme selektif adalah usia yang lebih muda, bukan dari golongan minoritas, status kecemasan yang lebih rendah, tidak adanya faktor internal yang mempengaruhi timbulnya gangguan (misalnya disabilitas fisik), dan tidak adanya fobia sosial. Adanya fobia dan bilingual menjadi prediktor luaran terapi yang lebih buruk.[2]

Pada jangka panjang, mutisme selektif bisa berdampak pada kemampuan komunikasi pada situasi sosial, perkembangan penggunaan bahasa, dan keterampilan sosial yang lebih rendah dibandingkan kelompok usianya.[3]

Banyak studi melaporkan bahwa dalam jangka waktu panjang sebagian besar anak dengan mutisme selektif dapat sembuh saat remaja. Namun, gangguan kecemasan sering terjadi di kemudian hari saat dewasa.[6]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders. 5th ed. Arlington, VA: American Psychiatric Association; 2013.
2. Oerbeck B, Overgaard KR, et al. Treatment of selective mutism: a 5-year follow-up study. Eur Child Adolesc Psychiatry. 2018;27(8):997-1009. doi:10.1007/s00787-018-1110-7
3. Bernstein BE. Pediatric Social Phobia and Selective Mutism: Background, Pathophysiology, Epidemiology. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/917147-overview
6. Koskela M, Ståhlberg T, et al. Long-term outcomes of selective mutism: a systematic literature review. BMC Psychiatry. 2023 Oct 24;23(1):779. doi: 10.1186/s12888-023-05279-6. PMID: 37875905; PMCID: PMC10598940.
8. Hua A, Major N. Selective mutism. Current Opinion in Pediatrics 2016;28:114–20.

Penatalaksanaan Mutisme Selektif
Edukasi dan Promosi Kesehatan Mu...

Artikel Terkait

  • Olahraga Sebagai Terapi untuk Gangguan Cemas
    Olahraga Sebagai Terapi untuk Gangguan Cemas
  • Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
    Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
  • Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Gangguan Kecemasan
    Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Gangguan Kecemasan
  • Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
    Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
  • Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2025, 08:46
Terapi insomnia dan ansietas pada pasien usia kerja
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mhn arahan dan step terapi mengenai pasien usia kerja 30-35 thn dg kecenderungan insomnia dan ansietas....jika mungkin ada gangguan psikotik,...
dr.Wilda Florentina S
Dibalas 04 April 2024, 14:43
Hubungan serangan cemas akut pada penurunan saturasi oksigen
Oleh: dr.Wilda Florentina S
2 Balasan
Izin Bertanya kepada Dokter Spesialis dan Dokter umum, saya pernah menemukan pasien dengan serangan cemas akut dgn keluhan merasa seperti tercekik di tempat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.