Edukasi dan Promosi Kesehatan Bronkitis Akut
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai bronkitis akut perlu mencakup pengelolaan gejala, seperti cara mengatasi batuk dan memfasilitasi pemulihan, serta pentingnya istirahat yang cukup. Selain itu, penting untuk memberikan penekanan pada praktik kebersihan tangan guna mencegah penularan pada orang lain. Edukasi juga mencakup peran vaksinasi influenza dan pneumonia untuk pencegahan infeksi saluran pernapasan.[1,2]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien dilakukan untuk menjelaskan perjalanan penyakit bronkitis akut dan mendiskusikan rencana terapi. Edukasi pasien dilakukan secara kondusif sehingga pasien dapat berdiskusi secara terbuka dengan dokter untuk memastikan keputusan terapi sesuai dengan kebutuhan klinis pasien.
Pasien perlu diedukasi bahwa bronkitis akut bersifat self-limiting dan umumnya sembuh spontan dengan manajemen suportif seperti:
- Banyak minum air putih untuk mencegah sekresi bronkus menjadi kering dan juga dapat membantu mengeluarkan dahak
- Istirahat cukup, terutama jika muncul gejala kelelahan dan demam
- Menjaga kelembaban udara pada ruangan yang kering
- Hindari pemicu batuk seperti debu atau bulu hewan peliharaan di rumah
- Hindari polutan
Berhenti merokok dan hindari asap rokok[1,2]
Paparan alergen, asap rokok, dan polutan udara dapat meningkatkan keparahan bronkitis akut. Menghindari paparan tersebut dapat mencegah rekurensi bronkitis akut dan menurunkan risiko komplikasi.[2,3]
Pasien perlu diedukasi bahwa antibiotik tidak selalu diberikan pada bronkitis akut karena sebagian besar bronkitis akut disebabkan oleh virus, kecuali dicurigai atau telah terkonfirmasi adanya infeksi bakteri. Pasien juga perlu diedukasi bahwa pemberian antibiotik yang tidak perlu dapat menyebabkan resistensi antibiotik, potensi efek samping yang mungkin terjadi, dan implikasi terhadap biaya.[1,2]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Meski merupakan penyakit self-limiting dan bukan merupakan penyakit yang mewabah, vaksinasi (influenza dan pneumonia) dapat diberikan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit bronkitis akut. Tidak ada kemoprofilaksis untuk bronkitis akut.[1,2]
Vaksinasi
Vaksinasi terhadap penyakit bronkitis akut secara khusus (vaksin bronkitis akut) tidak ada. Vaksinasi lebih menekankan pada pencegahan infeksi virus influenza yang merupakan salah satu penyebab umum bronkitis akut.
Pemberian vaksin influenza dapat menurunkan insiden infeksi saluran pernapasan atas, sehingga dengan demikian juga menurunkan insiden bronkitis akut. Vaksin influenza lebih bersifat mencegah komplikasi serius pada bronkitis akut dibandingkan mencegah agar tidak terkena penyakit bronkitis akut. Selain itu, vaksinasi juga dilakukan untuk mencegah kemungkinan komplikasi pneumonia pada pasien bronkitis akut, yaitu dengan pemberian vaksin pneumonia.
Vaksin influenza dan vaksin pneumonia direkomendasikan pada populasi lanjut usia (≥ 65 tahun), anak usia 6 bulan hingga 2 tahun, wanita hamil, dan individu dengan penyakit kronik. Vaksin influenza diberikan setiap tahun, sedangkan vaksin pneumonia diberikan setiap 5-10 tahun.[1,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggita