Etiologi Nyeri Punggung Bawah
Etiologi nyeri punggung bawah dapat terbagi menjadi lima kelompok, yaitu mekanik, degeneratif, inflamasi, infeksi, dan keganasan. Faktor risiko nyeri punggung bawah dapat berasal dari pekerjaan hingga gaya hidup.[2,4]
Mekanik
Sebagian besar penyebab mekanik nyeri punggung bawah adalah cedera pada verterbra, diskus intravertebrae, atau jaringan lunak. Spondylolisthesis dapat terjadi secara akut maupun kronik. Kondisi lain dapat berupa strain pada otot paraspinalis atau muskulus quadratus lumborum, herniasi diskus, dan kehamilan.[2,4]
Degeneratif
Penyakit degeneratif seperti osteoarthritis, termasuk pada sendi facet atau sacroiliac, stenosis spinalis, degenerative disc disease, dan fraktur kompresif terkait osteoporosis merupakan penyebab nyeri punggung bawah.[2,4]
Inflamasi
Inflamasi yang terkait nyeri punggung bawah terutama disebabkan oleh spondiloarthropati inflamasi, seperti ankylosing spondylitis. Selain itu, nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh sacroiliitis.[2,4]
Infeksi
Penyebab infeksi bisa mencakup infeksi pada vertebra atau diskus, maupun abses pada epidural atau jaringan lunak. Osteomyelitis bisa berasal dari penyebaran hematologi, paling umum adalah Staphylococcus dari area tindakan pembedahan atau penggunaan obat intravena. Penyebab infeksi lain mencakup tuberkulosis.[2,4]
Keganasan
Keganasan yang paling sering menyebabkan nyeri punggung bawah adalah metastasis kanker dari tempat lain, termasuk kanker paru, kanker payudara, kanker prostat, kanker ginjal, dan kanker kolon.
Kondisi lain yang bisa menyebabkan nyeri punggung bawah adalah lesi litik pada vertebra atau kanker sumsum tulang. Komplikasi dari keganasan dapat berupa fraktur patologis ataupun kompresi saraf akibat ekstensi langsung dari pertumbuhan tumor.[2,4]
Faktor Risiko
Faktor risiko nyeri punggung bawah antara lain:
- Faktor risiko pekerjaan: pekerjaan fisik berat, pergerakan membungkuk (bending), gaya berputar (twisting), mengangkat (lifting)
- Faktor risiko psikososial: ansietas, depresi, stres, tingkat edukasi rendah, dan rasa ketidakpuasan dengan pekerjaan
- Faktor risiko gaya hidup individual: merokok, berat badan berlebih atau obesitas, konsumsi alkohol, kurang tidur, dan kurang aktivitas fisik
- Riwayat penyakit: cedera lalu lintas, penyakit pada tulang punggung[6,7]
Tabel 1. Faktor Risiko Nyeri Punggung Bawah
Kelompok | Faktor risiko |
Individu | Usia 44 - 75 tahun |
Riwayat nyeri punggung bawah sebelumnya | |
Tinggi badan >170 cm | |
Pubertas (dewasa muda >19 tahun) | |
Kesehatan/kebiasaan | Merokok |
Obesitas | |
Konsumsi alkohol | |
Gangguan tidur | |
Aktivitas fisik kurang | |
Riwayat penyakit kronis | |
Riwayat nyeri pada daerah lainnya | |
Pekerjaan yang menyebabkan | Getaran seluruh tubuh |
Mengangkat beban >25 kg | |
Sering mengangkat beban | |
Duduk >2 jam | |
Menyetir >2 jam | |
Menarik >25 kg | |
Berlutut >15 menit | |
Jongkok >15 menit | |
Posisi tangan di atas bahu hingga 15 menit | |
Postur membungkuk >60o selama >5% waktu bekerja | |
Berjalan/berdiri >2 jam | |
Stres fisik | Bekerja dalam militer, kursi mobil kurang nyaman |
Stres psikologi | Kurangnya dukungan sosial dalam lingkungan kerja, kecemasan, kurang puas terhadap hidup, depresi, psikosomatik |
Sumber: Michael Sintong Halomoan, Alomedika, 2023.[6,7]
Penulisan pertama oleh: dr. Graciella N T Wahjoepramono