Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Disfagia general_alomedika 2024-02-01T14:49:52+07:00 2024-02-01T14:49:52+07:00
Disfagia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Disfagia

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Etiologi disfagia melibatkan berbagai macam kondisi, termasuk kelainan pada saluran cerna bagian atas (rongga mulut, faring, esofagus) atau penyakit lain yang mempengaruhi fungsi kerja saluran cerna.

Etiologi

Pada pasien usia lebih muda, gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah penyebab disfagia tersering. Pada pasien yang lebih tua, disfagia orofaringeal sekunder akibat penyakit serebrovaskular lebih sering terjadi.[2]

Kelainan Anatomi Esofagus

Kelainan anatomi esofagus yang dapat menyebabkan disfagia antara lain divertikulum Zenker, striktur esofagus, cincin Schatzki, esophageal web, dan fistula trakeoesofageal.[2,5,7]

Gangguan Motilitas Esofagus

Gangguan motilitas pada esofagus yang dapat menyebabkan disfagia antara lain akalasia, skleroderma, diffuse esophageal spasm (DES), dan disfungsi krikofaringeal.[2,5,7]

Esofagitis

Esofagitis juga bisa menyebabkan disfagia. Penyebab esofagitis antara lain gastroesophageal reflux disease (GERD), esofagitis eosinofilik, kandidiasis orofaringeal, infeksi virus herpes, HIV, ataupun cytomegalovirus.[2,5,7]

Kompresi Faring dan Esofagus

Kompresi pada faring dan esofagus yang dapat menyebabkan disfagia adalah tumor kepala leher, pembesaran kelenjar tiroid, tumor paru-paru, aneurisma aorta, kardiomegali, dan osteofit vertebra.[2,5,7]

Sebuah studi potong lintang di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo mengevaluasi 19 pasien anak dengan disfagia. Studi ini melaporkan disfagia terbanyak ditemukan pada pasien cerebral palsy, global developmental delay, hipertrofi tonsil dan adenoid, serta ensefalopati.[8]

Faktor Risiko

Keluhan disfagia seringkali dialami oleh pasien dengan kelainan neuromuskular, seperti stroke. Selain itu, disfagia dapat dialami oleh lansia (presbyphagia), pengguna obat-obatan, dan pasca tindakan medis.

Kelainan Neuromuskular

Kelainan neuromuskular seperti stroke, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, tumor dan infeksi sistem saraf pusat, cerebral palsy, botulisme, dan poliomielitis dapat menyebabkan disfagia. Kelainan neuromuskular lain mencakup dementia, amyotrophic lateral sclerosis, myotonic dystrophy, myasthenia gravis, dan sindrom Guillain-Barre juga dapat menimbulkan manifestasi klinis disfagia.[2,5,7]

Presbyphagia

Seiring dengan bertambahnya usia, terjadi perubahan fisiologis yang berpengaruh terhadap fungsi menelan seseorang, atau dikenal dengan istilah presbyphagia. Pada orang lanjut usia, terjadi penurunan massa dan fungsi otot, penurunan elastisitas jaringan, penurunan produksi saliva yang menyebabkan mulut cenderung lebih kering, masalah kesehatan gigi, penurunan sensitivitas orofaringeal, serta penurunan fungsi penghidu dan pengecapan.

Meskipun proses penuaan fisiologis ini tidak menyebabkan disfagia, tetapi faktor-faktor ini meningkatkan risiko terjadinya disfagia.  Selain itu, lansia juga lebih rentan untuk terkena penyakit-penyakit yang menyebabkan disfagia, seperti stroke, penyakit Parkinson, atau dementia.

Meski demikian, disfagia pada lansia sebaiknya tidak langsung disimpulkan sebagai akibat penuaan saja. Proses penuaan menyebabkan abnormalitas motilitas esofagus ringan yang biasanya asimptomatik.[4,9,10]

Obat-Obatan

Banyak obat dapat menyebabkan atau memperburuk disfagia. Oleh sebab itu, obat perlu selalu ditinjau apakah mungkin menjadi penyebab dasar munculnya disfagia. Terdapat >150 obat-obatan yang berpotensi menyebabkan disfagia. Obat-obatan dapat mengganggu lubrikasi rongga mulut dan faring, menurunkan fungsi motorik, atau menurunkan motilitas gastrointestinal.

Beberapa contoh obat yang dapat menyebabkan atau memperparah disfagia adalah:

  • Obat antipsikotik atau neuroleptik: haloperidol, risperidone, olanzapine
  • Antikonvulsan: phenobarbital, carbamazepine, dan phenytoin

  • Antihistamin: chlorpheniramine, diphenhydramine

  • Antidepresan: fluoxetine, sertraline[10-12]

Tindakan Medis

Disfagia juga bisa timbul akibat tindakan medis, seperti pembedahan kepala leher, intubasi, dan terapi radiasi.[2,5,7]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Jalil AAA, Katzka DA, Castell DO. Approach to the Patient with Dysphagia. The American Journal of Medicine. 2015; 128: 1138.e17-1138.e23.
4. Wirth R, Dziewas R, et al. Oropharyngeal dysphagia in older persons – from pathophyisiology to adequate intervention: a review and summary of an international expert meeting. Clinical Interventions in Aging. 2016; 11:189-208.
5. Paik NJ. Dysphagia. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/2212409-overview
7. Carucci LR, Turner MA. Dysphagia Revisited: Common and Unusual Causes. RadioGraphics. 2015; 35:105-122.
8. Trisnawaty I, Zulka E, et al. Gambaran disfagia pada anak dan karakteristiknya. Oto Rhino Laryngologica Indonesiana, 2016. 46(2), 165-170.
9. Cavallero S, Dominguez LJ, et al. Presbyphagia and dysphagia in old age. Geriatric Care. 2020. 6(3). https://doi.org/10.4081/gc.2020.9137.
10. Fass R. Approach to the evaluation of dysphagia in adults. Uptodate. 2021
11. Miarons M, Campins L, et al. Drugs Related to Oropharyngeal Dysphagia in Older People. Dysphagia. 2016;31(5):697. Epub 2016 Aug 4.
12. Miarons Font M, Rofes Salsench L. Antipsychotic medication and oropharyngeal dysphagia: systematic review. Eur J Gastroenterol Hepatol. 2017;29(12):1332.

Patofisiologi Disfagia
Epidemiologi Disfagia

Artikel Terkait

  • Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
    Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
  • Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
    Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Perbandingan Vonoprazan dengan PPI Untuk GERD
    Perbandingan Vonoprazan dengan PPI Untuk GERD
  • Makanan Alternatif untuk Pasien GERD: Menjelajahi Potensi Nasi Jagung dan Nasi Singkong
    Makanan Alternatif untuk Pasien GERD: Menjelajahi Potensi Nasi Jagung dan Nasi Singkong

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Februari 2025, 10:31
interaksi spasminal dgn metoklopramid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alodok, apakah rasional jika memberikan terapi spasminal (antispasmodik) bersamaan dgn metoklopramid (prokinetik) untuk mengatasi dispepsia dgn keluhan...
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 09:11
Obat tradisional apa untuk menghilangkan asam lambung
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok saya mau bertanya obat tradisional apa untuk menghilangkan asam lambung?
dr. Meva Nareza T
Dibalas 18 Februari 2025, 14:46
Makanan Alternatif untuk Pasien GERD - Artikel ALOMEDIKA
Oleh: dr. Meva Nareza T
4 Balasan
ALO Dokter!Modifikasi pola makan merupakan langkah krusial dalam tata laksana GERD. Sebagai dokter, penting bagi kita untuk mengedukasi pasien tentang jadwal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.