Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Infeksi Tindik Telinga monika-natalia 2023-02-28T15:44:13+07:00 2023-02-28T15:44:13+07:00
Infeksi Tindik Telinga
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Diagnosis Infeksi Tindik Telinga

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Diagnosis infeksi tindik telinga perlu dicurigai pada pasien yang mengeluhkan nyeri, merah, dan bengkak setelah menjalani tindakan tindik telinga. Pasien juga bisa mengeluhkan adanya darah, pus, benjolan, atau bau busuk pada tempat dilakukannya tindikan.[1-4]

Anamnesis

Infeksi tindik telinga umumnya bersifat lokal. Gejala yang timbul mirip dengan selulitis lokal atau abses, yaitu berupa eritema, pembengkakan, hangat dan nyeri ketika diraba. Pasien juga bisa mengeluhkan adanya fluktuasi, keluar darah atau pus, serta bau busuk pada area tindikan. Gejala sistemik dapat berupa demam, takikardia, malaise, dan perubahan status mental jika terjadi diseminasi infeksi.

Pada infeksi kartilago, nyeri dirasakan terutama ketika mencoba menekuk telinga. Nyeri pada infeksi tindik telinga di kartilago biasanya lebih berat. Pada kasus dimana nyeri yang dialami derajat ringan, bisa jadi infeksi hanya melibatkan kulit.

Dalam anamnesis, dokter juga perlu menggali faktor risiko infeksi. Tanyakan mengenai lokasi klinik atau salon tindik, operator yang melakukan, kapan dilakukan tindik, serta peralatan yang digunakan untuk menindik.[1-5]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik area telinga, akan didapatkan tanda inflamasi seperti eritema, pembengkakan, dan teraba hangat atau panas di area tindik. Tanda klinis lain adalah adanya perdarahan berlebihan di lokasi tindikan, muncul benjolan di balik area tindikan, dan munculnya nanah yang berbau busuk.

Pada tindikan transkartilago, pasien bisa menunjukkan tanda klinis perikondritis. Tanda perikondritis aurikuler adalah nyeri, bengkak, hangat, dan kemerahan di area pinna.

Lakukan pemeriksaan otoskopi untuk menilai liang telinga dan membran timpani. Meskipun perikondritis paling sering disebabkan oleh infeksi tindikan transkartilago, terkadang perikondritis bisa disebabkan oleh otitis eksterna sehingga perlu dibedakan dari infeksi tindik telinga.[1-5]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding infeksi tindik telinga adalah anting tertanam (embedded), keloid atau parut hipertrofik, serta dermatitis kontak alergi.

Anting Tertanam

Presentasi klinis anting tertanam adalah nyeri pada telinga, kemerahan, dan infeksi lokal. Selain itu, bagian belakang dari anting tidak terlihat di balik cuping telinga. Biasanya anting tersebut tertanam di lobus telinga dan sering berkaitan dengan penggunaan alat tindik tembak.

Pada beberapa kasus anting dapat dengan mudah dikeluarkan dengan cara mencongkel dengan lembut. Meski demikian, pada beberapa kasus lain, terutama pada anting yang sulit dilokalisasi, tindakan insisi dengan bius lokal diperlukan.[2]

Keloid atau Skar Hipertrofik

Keloid atau skar hipertrofik dapat dicurigai bila luka pada bekas tindik tumbuh melebihi dari batas luka awal, teraba lebih padat dan dapat disertai rasa gatal, nyeri atau eritema. Tindik di lobus telinga merupakan salah satu penyebab tersering dari keloid pada anak usia 2 hingga 19 tahun di Amerika Serikat.[2]

Dermatitis Kontak Alergi

Dermatitis kontak alergi dapat terjadi akibat reaksi hipersensitivitas terhadap bahan pembuat anting. Gejala bisa menyerupai infeksi tindik telinga.

Dermatitis kontak alergi bahan nikel merupakan reaksi hipersensitivitas kutan tipe IV tersering. Tanda dan gejalanya adalah keluhan gatal, bengkak dan ruam kemerahan, terutama pada area yang berkontak langsung dengan alergen. Untuk mencegahnya, anting dapat diganti dengan anting hipoalergenik, menghindari penggunaan produk mengandung nikel dan aplikasi kortikosteroid topikal.[2]

Pemeriksaan Penunjang

Penegakan diagnosis infeksi tindik telinga cukup dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik dan tidak perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lain. Pemeriksaan penunjang mungkin bermanfaat apabila ditemukan gejala sistemik seperti demam, takikardia, hipotensi dan perubahan status mental.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan berbeda untuk setiap kasus tindik telinga, disesuaikan dengan kondisi pasien. Pemeriksaan penunjang bisa berupa pemeriksaan darah lengkap, C-reactive protein, dan kultur darah jika infeksi dicurigai menyebabkan sepsis. Pemeriksaan kultur juga dapat dilakukan jika ditemukan drainase purulen untuk membantu menentukan antibiotik yang tepat, tapi pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan.[1,5]

Referensi

1. Khan N, Cunning N. Pinna Perichondritis. [Updated 2022 Jun 5]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK572081/
2. Kim MM, Goldman RD. Ear-piercing complications in children and adolescents. Can Fam Physician. 2022 Sep;68(9):661–3.
3. Sosin M, Weissler JM, Pulcrano M, Rodriguez ED. Transcartilaginous ear piercing and infectious complications: a systematic review and critical analysis of outcomes. Laryngoscope. 2015 Aug;125(8):1827-34. doi: 10.1002/lary.25238. Epub 2015 Mar 30. PMID: 25825232.
4. Harbai HM, Triana N. Infection on post transcartilaginous ear piercing. ORLI, 2022. 52 (2): 164-172
5. Preslar D, Borger J. Body Piercing Infections. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 [cited 2023 Jan 31]. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537336/

Epidemiologi Infeksi Tindik Telinga
Penatalaksanaan Infeksi Tindik T...
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 1 jam yang lalu
H-7 Webinar ALOMEDIKA: Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh - Selasa, 20 Mei 2025 Pukul 13.00 - 14.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti ALOMEDIKA Webinar - "Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh" untuk memahami peran strategis dokter dalam menjaga kesehatan para jemaah...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 2 jam yang lalu
Jurnal Paling Zonk di Bulan Mei 2025😱
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Selalu tinjau bacaan dokter dengan kritis, karena tidak semua penelitian yang dipublikasikan dapat diandalkan!Penelitian terkait efek konsumsi...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Apakah penggunaan piridoksin (vitamin B6) dapat mengatasi mual muntah
Oleh: Anonymous
1 Balasan
apakah vit b6 bisa digunakan untuk khalayak umum mengatasi mual dan muntah biarpun sedang tidak hamil?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.