Edukasi dan Promosi Kesehatan Infeksi Tindik Telinga
Edukasi dan promosi kesehatan pada infeksi tindik telinga yaitu menjelaskan bahwa kebanyakan kasus infeksi tindik telinga bersifat ringan dan superfisial. Meski demikian, risiko komplikasi dan infeksi yang lebih serius meningkat ada tindakan tindik telinga yang melibatkan kartilago.[1-5]
Edukasi Pasien
Untuk menghindari infeksi pada tindik telinga, pasien disarankan untuk memilih penyedia layanan tindik yang berkualifikasi, berpengalaman dan berlisensi. Jika memungkinkan, lakukan tindik di fasilitas kesehatan terpercaya.
Apabila infeksi telah terjadi, lepas anting dan berikan kompres hangat. Kebanyakan kasus infeksi tindik telinga bersifat ringan dan dapat diatasi dengan antibiotik topikal yang tersedia secara bebas, seperti bacitracin.
Pada kondisi infeksi tindik telinga di area transkartilago, pasien sebaiknya datang ke dokter. Infeksi yang lebih berat dan potensi komplikasi lebih tinggi ada pada jenis tindik di area ini. Pasien bisa mengalami perikondritis pinna, yang berkembang menjadi deformitas dan infeksi sistemik.
Pada kasus dimana infeksi tindik telinga menyebabkan abses, minta pasien memeriksakan diri. Sampaikan bahwa pasien mungkin memerlukan debridemen ataupun insisi dan drainase abses.[1-5]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pertimbangan matang sebelum dan perawatan setelah melakukan tindik telinga merupakan upaya pencegahan infeksi yang terbaik.
Tindakan Aseptik pada Prosedur Tindik Telinga
Pasien perlu diedukasi untuk melakukan tindik telinga hanya di layanan yang berkualifikasi dan berlisensi. Edukasi pasien untuk tidak melakukan tindik secara mandiri. Tindakan aseptik dan antiseptik yang baik akan mencegah risiko infeksi secara bermakna.[1-5]
Perawatan Pasca Tindakan Tindik Telinga
Ajarkan pada pasien cara perawatan pasca tindik telinga:
- Sehari pasca tindik, cuci tangan dengan sabun dan air lalu bersihkan area yang baru saja ditindik 2 kali sehari menggunakan air bersih hangat atau cairan salin steril yang bertujuan untuk melunakkan krusta yang muncul
- Perlakukan anting dengan lembut ketika membersihkan area tindik. Gunakan tisu bersih untuk mengeringkan area tindik yang basah secara perlahan, atau keringkan secara alami dengan cara diangin-anginkan
- Jaga kebersihan telinga dan benda-benda yang kemungkinan berkontak seperti telepon genggam, rambut, dan sarung bantal[11–13]
Hindari penggunaan kapas untuk membersihkan area tindik. Hindari mengelupas krusta yang muncul dengan tangan kotor. Hindari menarik-narik anting dengan paksa. Hindari menggunakan handuk untuk mengeringkan tindik. Sebaiknya tidak berenang dalam 24 jam pertama setelah ditindik.[11,12]
Edukasi Risiko Transmisi Infeksi
Tindakan tindik melibatkan perlukaan sehingga berpotensi menjadi sumber penularan infeksi melalui darah (blood-borne infection), seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV. Belum ada data pasti mengenai kuantifikasi risiko infeksi tersebut akibat tindik telinga, tetapi dokter tetap perlu melakukan edukasi pada pasien.[5,14-16]