Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Karsinoma Nasofaring general_alomedika 2024-01-05T15:58:21+07:00 2024-01-05T15:58:21+07:00
Karsinoma Nasofaring
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Karsinoma Nasofaring

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Karsinoma nasofaring adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel epitel nasofaring, bagian belakang rongga hidung yang berhubungan dengan tenggorokan. Kondisi ini sering dikaitkan dengan infeksi virus Epstein-Barr, di mana faktor genetik serta lingkungan juga dapat berperan dalam perkembangannya. Karsinoma nasofaring umumnya lebih umum terjadi di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.[1]

Gejala klinis dari karsinoma nasofaring dapat mencakup hidung tersumbat, perubahan suara, pembengkakan leher, dan epistaksis. Pasien juga dapat mengalami gejala seperti gangguan pendengaran atau tinnitus. Tanda klinis dapat mencakup adanya massa atau pembengkakan yang teraba pada pemeriksaan fisik.

KarsinomaNasofaring

Pemeriksaan penunjang yang umumnya dilakukan melibatkan endoskopi dan biopsi nasofaring untuk konfirmasi diagnosis. Pencitraan, seperti CT scan atau MRI, digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana penyebaran tumor.[1,2]

Klasifikasi karsinoma nasofaring dapat dilakukan berdasarkan sistem TNM (Tumor, Nodes, Metastasis), yang mengkategorikan ukuran dan penyebaran tumor, keterlibatan kelenjar getah bening, dan adanya metastasis. Terdapat tiga jenis histologis utama dari karsinoma nasofaring, yaitu keratinizing, non-keratinizing, dan diferensiasi non-keratinizing. Klasifikasi ini mempengaruhi penentuan prognosis dan pendekatan terapeutik.[1-3]

Pendekatan terapi untuk karsinoma nasofaring melibatkan kombinasi antara radioterapi, kemoterapi, dan kadang-kadang pembedahan tergantung pada stadium penyakit. Radioterapi merupakan metode utama dalam pengobatan karsinoma nasofaring, karena tumor ini seringkali sangat responsif terhadap radiasi. Kemoterapi dapat digunakan bersamaan atau sebelum radioterapi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan, terutama pada kasus yang lebih lanjut atau dengan adanya metastasis.[1,2]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

1. Liu Z, Chen Y, Su Y, Hu X, Peng X. Nasopharyngeal Carcinoma: Clinical Achievements and Considerations Among Treatment Options. Front Oncol. 2021 Nov 29;11:635737. doi: 10.3389/fonc.2021.635737. PMID: 34912697; PMCID: PMC8667550.
2. Almomani MH, Zulfiqar H, Nagalli S. Nasopharyngeal Carcinoma (NPC, Lymphoepithelioma). In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558922/
3. Adham M, Kurniawan A, Muhtadi A, Roezin A, Hermani B, Gondowhiarjo S, Tan B, Middledorp J. Nasopharyngeal carcinoma in Indonesia: epidemiology, incidence, signs, and symptoms at presentation. Chin J Cancer. 2012 Apr; 31(4): 185–196. doi: 10.5732/cjc.011.10328

Patofisiologi Karsinoma Nasofaring

Artikel Terkait

  • Vaksinasi HPV Sebagai Pencegahan Kanker Orofaring
    Vaksinasi HPV Sebagai Pencegahan Kanker Orofaring
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 14 Juni 2023, 10:04
Pengaruh paparan asap las pada pekerja di pabrik
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALODOK, Ijin konsul.Di pabrik kami yg melakukan penggilingan tebu utk diproses menjadi gula pasir, ada beberapa pasien Bronkitis dan ada 1 org survivor KNF...
dr. Nurul Falah
Dibalas 04 Februari 2022, 15:17
Pengaruh siklus radioterapi terlambat pada pengobatan KNF - Onkologi Radiasi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Steven, Sp.Onk.Rad, izin bertanya dokter.Bagaimana pengaruhnya jika terjadi keterlambatan menjalani siklus radioterapi pada pasien dengan kanker...
dr. Reren Ramanda
Dibalas 16 November 2021, 11:37
Hubungan infeksi HPV pada kejadian kanker - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Sekti Sp. THT-KL(K), izin bertanya dokter, apakah memang terdapat hubungan antara infeksi HPV dengan kejadian Ca pada bidang THT terutama pada pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.