Patofisiologi Karsinoma Nasofaring
Patofisiologi karsinoma nasofaring sering dikaitkan dengan infeksi virus Epstein-Barr (EBV) yang mencetuskan serangkaian perubahan biologis yang menyebabkan pertumbuhan sel-sel kanker di daerah nasofaring. Proses ini kompleks dan melibatkan interaksi antara faktor genetik, lingkungan, dan infeksi virus.[1,2]
Infeksi Epstein-Barr Virus (EBV)
Karsinoma nasofaring secara erat terkait dengan infeksi EBV, dikenal juga dengan virus mononukleosis. Meskipun banyak orang terinfeksi EBV selama hidup mereka, hanya sebagian kecil yang akan mengembangkan karsinoma nasofaring. EBV menyebabkan transformasi sel-sel epitel nasofaring, menyebabkan pertumbuhan tidak terkendali dan pembentukan tumor.
Beberapa penelitian menggambarkan proses dan mekanisme yang dapat dipengaruhi oleh virus EBV dalam sel inang dan mengubahnya menjadi sel kanker. EBV diketahui dapat membawa protein yang dikodekan atau molekul RNA yang dapat mempengaruhi sel inang.[1,2]
Protein Membran Laten 1 (LMP1)
LMP1 adalah protein membran yang dikodekan oleh virus, dan memiliki peran utama dalam menginduksi terjadinya tumorigenesis. LMP1 dapat menimbulkan aktivasi dari NF-kB, yang selanjutnya akan mempengaruhi protein-protein lain yang berperan penting dalam pembelahan sel, adhesi sel, diferensiasi sel, dan kelangsungan hidup sel. Selain NF-kB, LMP1 juga dapat mempengaruhi regulasi DNA yang dapat mempengaruhi proses onkogenesis, seperti TP53 dan fibronektin.[1,2]
Protein Membran Laten 2 (LMP2)
LMP2 adalah oncoprotein membrane yang dikodekan dalam DNA virus, LMP2 ini memiliki peran dalam transisi epitel-mesenkim sehingga dapat bermigrasi dan menyebabkan invasi.[1,2]
Mikro RNA (miRNA)
Mikro RNA adalah suatu molekul RNA non-coding yang memiliki fungsi dalam mengatur ekspresi gen, dan karenanya dapat mengatur fungsi dan pembelahan sel. EBV dapat mengekspresikan miRNA tingkat tinggi yang sangat terkait dengan patogenesis dari karsinoma nasofaring.[1,2]
Proliferasi Sel Tumor
Sel tumor karsinoma nasofaring mengalami proliferasi yang tidak terkendali. Ini disebabkan oleh mutasi genetik yang mengubah regulasi pertumbuhan dan pembelahan sel. Proliferasi ini dapat menyebabkan pembentukan tumor primer di nasofaring.[1,2]
Invasi dan Metastasis
Karsinoma nasofaring cenderung menyebar secara lokal dan dapat menyebar ke jaringan dan struktur di sekitarnya, termasuk tulang belakang, dasar tengkorak, dan kelenjar getah bening regional. Proses metastasis melibatkan sel kanker yang menyebar ke organ atau jaringan yang jauh dari situs asalnya, mempengaruhi prognosis dan metode pengobatan yang dibutuhkan.[1,2]
Interaksi dengan Microenvironment
Sel tumor karsinoma nasofaring berinteraksi dengan microenvironment sekitarnya, termasuk sel-sel imun dan pembuluh darah. Beberapa tumor nasofaring memiliki kemampuan untuk menghindari deteksi oleh sistem kekebalan tubuh dan memodulasi respons imun untuk mendukung pertumbuhan sel-sel kanker.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha