Edukasi dan Promosi Kesehatan Otitis Eksterna
Edukasi dan promosi kesehatan otitis eksterna adalah mengedukasi pasien mengenai faktor risiko dan komplikasi otitis eksterna. Selain itu, pasien diedukasi cara menggunakan obat tetes telinga yang benar.
Edukasi Pasien
Edukasi pasien mengenai otitis eksterna adalah menjelaskan pada pasien bahwa inflamasi dan/atau infeksi pada telinga bagian luar. Pada kebanyakan kasus, otitis eksterna disebabkan oleh infeksi bakteri.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kejadian penyakit ini, yaitu berenang, trauma akibat cotton swab, ear plug, atau alat bantu dengar. Iklim tropis juga merupakan faktor risiko dari otitis eksterna. Pasien juga dijelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit yang sering terjadi dan dapat terjadi di segala umur.[4,6,7,11]
Pasien diberitahu bahwa terapi utama yang diberikan adalah antibiotik tetes telinga. Pasien dihimbau untuk tidak membeli obat antibiotik tetes telinga tanpa resep dokter, karena obat antibiotik perlu diresepkan setelah melihat ada tidaknya perforasi pada membran timpani.
Pasien juga diajarkan cara untuk menggunakan obat tetes telinga. Langkah-langkah meneteskan obat tetes telinga yang benar adalah:
- Miringkan kepala kemudian tarik ujung atas daun telinga perlahan ke atas. Pada anak kurang dari 3 tahun, tarik ujung bawah daun telinga dengan posisi anak sambil berbaring
- Teteskan obat sesuai dosis
- Pertahankan posisi kepala selama 3-5 menit agar tetesan obat dapat masuk ke bagian ujung kanal telinga
Pasien juga dihimbau untuk tetap menggunakan obat tetes sesuai dengan durasi yang diinstruksi meski pasien merasa keluhan membaik. Bila pasien merasa nyeri semakin berat atau tidak membaik dalam 2 hari, segera periksakan ke dokter.[4,6]
Beberapa himbauan lain yang perlu disampaikan pada pasien adalah:
- Jaga telinga agar tetap kering selama pengobatan
- Hindari berenang 7-10 hari setelah memulai terapi
- Hindari menggunakan alat bantu dengar, ataupun earplug[2,11]
Meski kebanyakan kasus otitis eksterna akut dapat mengalami resolusi spontan, terdapat komplikasi seperti otitis eksterna kronik, stenosis kanal, dan kehilangan pendengaran. Komplikasi tersering dari otitis eksterna adalah otitis eksterna maligna dan selulitis periaurikular.[11]
Otitis eksterna maligna adalah infeksi serius yang dapat mengancam nyawa dan sering ditemukan pada pasien imunokompromais, seperti pasien HIV dan diabetes mellitus. Tanda-tanda yang dapat dicurigai mengarah ke otitis eksterna maligna adalah adanya nyeri hebat, adanya eksudat, jaringan granulasi yang terlihat dari meatus auditorius eksternus, atau infeksi yang tidak membaik meski terapi lokal lebih dari 1 minggu. Pasien yang memiliki tanda-tanda tersebut harus segera datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan tindakan lanjut.[11]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit otitis eksterna adalah dengan menghindari membersihkan telinga kecuali terdapat serumen berlebih atau serumen prop. Selain itu, upaya pencegahan juga dilakukan pada pasien yang sering berenang karena merupakan salah satu faktor risiko dari otitis eksterna. Pastikan untuk tidak berenang di air yang kotor.
Pasien diminta untuk menjaga telinga kering sebisa mungkin, dengan cara menggunakan ear plug khusus untuk aktivitas berenang dan menggoyangkan kepala untuk mengeluarkan air yang tertahan dalam liang telinga.
Untuk mencegah terjadinya otitis eksterna berulang, pasien juga dihimbau untuk tidak menggunakan cotton bud atau mengorek telinga. Pasien juga harus menghindari pembersihan telinga dengan sabun karena dapat mengganggu pH liang telinga.[4,11]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja