Penatalaksanaan Otitis Eksterna
Penatalaksanaan otitis eksterna meliputi pemberian analgesik, antibiotik dan obat lainnya untuk mengendalikan edema dan infeksi, pembersihan debris dari kanal auditori eksterna.
Pada pasien yang dicurigai mengalami infeksi telinga luar akibat jamur (otomikosis), maka dapat diberikan antifungal seperti clotrimazole 1%.[4]
Pembersihan Kanal Auditori
Pembersihan debris dari kanal auditori eksterna diduga dapat membantu antibiotik menjadi lebih efektif. Namun hal ini belum dibuktikan oleh uji klinis. Pembersihan kanal dengan lavage suctioning atau pembersihan kering dengan bantuan otoskopi dapat dilakukan setelah memastikan membran timpani intak. Lavage tidak direkomendasikan pada pasien diabetes karena dilaporkan meningkatkan risiko otitis eksterna maligna.[1,2,6,8]
Jika otitis eksterna disebabkan oleh benda asing, harus dilakukan ekstraksi benda asing.[4]
Antibiotik
Penggunaan antibiotik topikal baik dengan/tanpa kortikosteroid merupakan pilihan terapi pada otitis eksterna difus tanpa komplikasi. Antibiotik tetes telinga digunakan selama 10 hari.
Antibiotik Topikal
Jika membran timpani intak dan pasien tidak memiliki alergi terhadap aminoglikosida, maka tetes telinga neomycin/polimyxin B/hydrocortisone adalah terapi lini pertama. Jika membran timpani tidak intak atau tidak terlihat pada otoskopi, maka pilihan terapi adalah ofloxacin dan ciprofloxacin/dexamethasone.
Jika edema kanal auditori sangat berat, dapat diberikan antibiotik topikal melalui tampon telinga.
Antibiotik Oral dan Intravena
Antibiotik oral/intravena tidak diberikan sebagai terapi lini pertama kecuali terdapat indikasi, yaitu:
- Pasien diabetes dan peningkatan morbiditas
- Pasien dengan HIV/AIDS
- Suspek otitis eksterna maligna
Otitis media akut konkomitan[2,5,6]
Pemberian antibiotik secara intravena umumnya diberikan pada pasien dengan otitis eksterna maligna, selulitis berat, atau pada pasien yang tidak membaik meski sudah diberikan antibiotik topikal maupun oral. Pemberian antibiotik intravena diberikan setelah menentukan resistensi bakteri dan dapat diberikan hingga 6 minggu.[4]
Analgesik
Nyeri adalah gejala yang sangat sering timbul pada otitis eksterna, tatalaksana yang disarankan adalah pemberian agen anestetik topikal, nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAID) seperti ibuprofen, atau paracetamol oral. Pada nyeri yang lebih berat, dapat dipertimbangkan pemberian kombinasi dengan opioid.[1]
Debridemen Operatif dan Drainase
Tatalaksana operatif berupa debridemen dapat dilakukan pada pasien otitis eksterna yang berat, misalnya otitis eksterna yang bermanifestasi sebagai necrotizing otitis external atau stenosis kanal auditori eksterna.
Pada otitis eksterna yang disebabkan S. aureus dapat timbul abses yang bisa diobati dengan insisi dan drainase.[4]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja