Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan e-Prescription Otitis Eksterna annisa-meidina 2023-07-27T10:56:38+07:00 2023-07-27T10:56:38+07:00
Otitis Eksterna
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Panduan e-Prescription Otitis Eksterna

Oleh :
dr.Giovanny Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Panduan e-prescription otitis eksterna ini dapat digunakan oleh Dokter pada saat akan memberikan terapi medikamentosa secara online.

Otitis eksterna adalah radang pada kulit liang telinga, baik akut maupun kronis, yang bisa meluas hingga pinna atau membran timpani. Namun, umumnya otitis eksterna bersifat akut, di mana pasien berobat dengan keluhan dalam 48 jam. Penyebab otitis eksterna dapat akibat infeksi bakteri, jamur, atau virus, di mana yang terbanyak adalah bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp..[1]

Tanda dan Gejala

Manifestasi klinis yang umum ditemukan pada pasien otitis eksterna adalah:

  • Otalgia, terutama saat daun telinga disentuh atau mengunyah
  • Rasa penuh dan gatal di telinga
  • Kadang dapat disertai penurunan pendengaran, nyeri rahang, tinnitus, dan keluar cairan bening atau keruh berbau[2,3]

Pada pemeriksaan fisik, akan timbul nyeri bila dilakukan palpasi pada area tragus atau traksi pada pinna, serta hiperemis dan edema pada liang telinga.[4]

Peringatan

Tetes telinga yang bersifat ototoksik, yaitu  antibiotik golongan aminoglikosida (neomycin, gentamine), polymyxin-B, dan hydrocortisone, tidak boleh digunakan jika ada kecurigaan membran timpani tidak intak. Beberapa gejala perforasi membran timpani yang dapat dicurigai adalah otorea (terkadang disertai darah), penurunan pendengaran, tinitus, vertigo, dan riwayat otitis media supuratif.[2,5,9]

Sementara, tetes telinga yang tidak ototoksik adalah antibiotik golongan fluoroquinolones, misalnya ciprofloxacin dan ofloxacin. Oleh karena itu, obat tetes telinga ini dapat digunakan pada telinga dengan kecurigaan perforasi membran timpani.[9]

Setelah memakai tetes telinga ofloxacin, pasien dilarang berkendara atau melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi. Hal ini karena dapat menimbulkan keluhan pusing berputar.[6]

Penggunaan campuran tetes telinga polymyxin-B dengan kortikosteroid tidak diperbolehkan jika pasien sedang menderita herpes, varisela , atau campak.

Perhatian khusus atau rujukan perlu dilakukan apabila:

  • Tanda dan gejala tidak membaik setelah 7 hari pasca pemakaian obat tetes telinga
  • Otitis eksterna disertai komplikasi
  • Otitis eksterna maligna, yang biasa terjadi pada pasien imunokompromais[3]

Pembersihan Liang Telinga

Debris di liang telinga perlu dibersihkan untuk membantu penetrasi obat tetes telinga. Namun, hal ini belum terbukti secara uji klinis. Pembersihan liang telinga sebaiknya dilakukan jika telinga sangat edema/bengkak. Jika liang telinga tidak terlalu bengkak, obat tetes telinga antibiotik kombinasi steroid dapat diberikan dahulu selama 3 hari, dan jika tidak ada perbaikan maka dianjurkan untuk tindakan pembersihan telinga.[9]

Selain itu, pasien dengan debris yang sangat banyak juga dapat dirujuk untuk tindakan pembersihan liang telinga.[8]

Pembersihan liang telinga dapat dilakukan dengan lavage suctioning atau pembersihan kering dengan bantuan otoskopi, di mana tindakan ini hanya dilakukan jika membran timpani terbukti intak. Oleh karena itu, pembersihan liang telinga sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh dokter, bukan oleh pasien sendiri.[8,9]

Medikamentosa

Penatalaksanaan otitis eksterna memerlukan antibiotik topikal tetes telinga dan analgesik untuk meredakan keluhan nyeri. Antibiotik sistemik hanya diberikan jika infeksi sangat berat.[3]

Pasien sebaiknya diberikan penjelasan cara aplikasi tetes telinga yang tepat, untuk menjamin keberhasilan terapi. Pasien harus menahan posisi kepala dalam keadaan miring selama 3‒5 menit setelah obat diteteskan, untuk memudahkan obat masuk ke bagian ujung liang telinga.

Cara aplikasi tetes telinga yang tepat dapat dilihat di channel youtube Alomedika ini https://www.youtube.com/watch?v=f_vHMETmvDY

Dewasa

Terapi otitis eksterna lini pertama adalah:

  • Tetes telinga kombinasi: neomycin/polymyxin-B/hydrocortisone, diberikan 3‒4 tetes sebanyak 4 kali/hari selama 7 hari

Terapi lini kedua dapat dipilih salah satu obat tetes telinga berikut:

  • Ciprofloxacin/hydrocortisone, 3‒4 tetes, 2 kali/hari, selama 7 hari
  • Ciprofloxacin/dexamethasone, 3‒4 tetes, 2 kali/hari, selama 7 hari
  • Ofloxacin, 10 tetes, 1 kali/hari selama 7 hari, yang dapat digunakan pada kasus dengan dugaan perforasi membran timpani[2,3,5]

Anak

Pada anak, obat tetes telinga yang diberikan sama dengan dewasa, hanya dosis tetesnya yang berbeda, yaitu:

  • Usia 6 bulan – 13 tahun: 5 tetes, 1 kali/hari, selama 7 hari
  • Usia >13 tahun: sama dengan dosis dewasa[2,3,5]

Terapi Suportif

Terapi tambahan dapat diberikan untuk mengurangi keluhan otalgia, misalnya:

  • Paracetamol: dewasa 1.000 mg, anak 15 mg/kgBB/kali, diberikan maksimal 4 kali/hari

  • Ibuprofen: dewasa 400 mg, anak 20 mg/kgBB/hari, diberikan maksimal 4 kali/hari[2,5]

Pilihan Terapi pada Ibu Hamil dan Menyusui

Berdasarkan FDA, semua tetes telinga antibiotik di atas termasuk kategori C,  sehingga dapat diberikan untuk ibu hamil jika manfaat lebih tinggi daripada risiko. Sementara, pada ibu menyusui, obat tetes telinga di atas dapat diberikan risiko yang dapat diabaikan untuk bayi menyusui.[7]

Referensi

1. Triastuti, I. Sudipta, IM. Sutanegara, SWD. Prevalensi Penyakit Otitis Eksterna di RSUP Sanglah Denpasar periode Januari – Desember 2014. E-Jurnal Medika. 2018; 7(6): 1-4
2. Hutagaol, PEU. 2020. Karakteristik Penderita Otitis Eksterna di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2018. Medan: Universitas HKBP Nommensen,
3. IDI. 2017. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia
4. Waitzman, AA. Otitis Externa. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/994550-overview
5. MIMS. Acyclovir. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexamethasone%20+%20neomycin%20+%20polymyxin%20b?mtype=generic
6. Medscape. ofloxacin (Rx). 2022. https://reference.medscape.com/drug/floxin-ofloxacin-342539#4
7. Casporyn HC Otic Suspension Sterile. Food and Drug Administration. 2017. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/060613s013lbl.pdf
8. Schaefer P, Baugh RF. Acute Otits Externa : An Update. Am Fam Phys, 2012. 86(11): 1055-61.
9. Medina-Blasini Y, Sharman T. Otitis Externa. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556055/

Edukasi dan Promosi Kesehatan Ot...

Artikel Terkait

  • Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
    Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
  • Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
    Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
  • Efikasi Antifungal Topikal Pada Penanganan Otomikosis
    Efikasi Antifungal Topikal Pada Penanganan Otomikosis
  • Tetes Telinga VS Krim dalam Penanganan Otomikosis
    Tetes Telinga VS Krim dalam Penanganan Otomikosis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 April 2025, 13:34
Apakah boleh diberikan tetes telinga antibiotik pada otitis eksterna?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Jika tidak tersedia otoskop difaskes/praktek kita, apakah kita boleh memberikan tetes telinga antibiotik pada kasus yg dicurigai...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 20 Februari 2024, 11:56
Apakah otitis eksterna perlu antibiotik?
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter,Anak usia 10 tahun mengeluh nyeri telinga sejak semalam, tanpa demam dan tidak ada otorea. Gambar otoskop terlampir. Apakah otitis eksterna...
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2023, 08:29
Bagaimana agar pus dari otitis eksterna cepat berhenti keluar?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Bagaimana agar pus dari otitis eksterna cepat menghilang atau berhenti keluar atau menyembuh

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.