Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Perforasi Membran Timpani general_alomedika 2023-02-01T09:46:24+07:00 2023-02-01T09:46:24+07:00
Perforasi Membran Timpani
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Perforasi Membran Timpani

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Perforasi membran timpani adalah terjadinya ruptur pada membran timpani sehingga terbentuk lubang di antara telinga tengah dan telinga luar. Membran timpani adalah jaringan penyambung yang memisahkan antara telinga tengah dan telinga luar. Struktur ini yang berfungsi untuk mentransmisikan gelombang suara dan melindungi telinga tengah dari lingkungan luar.[1,2]

Perforasi membran timpani dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi anatomi dan durasi perforasi. Berdasarkan lokasi anatomi, perforasi membran timpani dapat dibagi menjadi tipe sentral, marginal, dan atik. Berdasarkan durasi, perforasi membran timpani disebut akut bila terjadi kurang dari 3 bulan dan kronis bila lebih dari 3 bulan.[3,4]

shutterstock_1155096388

Perforasi membran timpani dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa, tetapi lebih sering ditemukan pada anak-anak karena berkaitan dengan otitis media akut yang umum terjadi pada usia ini. Pada dewasa, perforasi membran timpani lebih sering disebabkan oleh trauma.

Pasien biasanya datang dengan manifestasi otorea, tinitus, dan gangguan pendengaran. Diagnosis perforasi membran timpani dapat ditegakkan melalui otoscopy. Jika ruptur timpani membran tidak tampak jelas pada otoscopy, pneumatic otoscopy dan timpanometri dapat digunakan untuk menilai perforasi.[2,5]

Sebagian besar kasus perforasi membran timpani dapat menutup spontan, tetapi beberapa kasus dengan penyulit tidak dapat menutup dengan spontan, sehingga diperlukan tindakan seperti miringoplasti atau timpanoplasti.[1,2]

Referensi

1. Wahid FI, Nagra SR. Incidence and Characteristics of Traumatic Tympanic Membrane Perforation. Pak J Med Sci. 2018;34(5):1099-1103.
2. Dolhi N, Weimer AD. Tympanic Membrane Perforations. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557887/
3. Adegbiji wa, Olajide GT, Olajuyin OA, Olatoke F, Nwawolo CC. Pattern of Tympanic Membrane Perforation in a Tertiary Hospital in Nigeria. Nigerian Journal of Clinical Practice. 2018;21(8):1044-1049.
4. Dhingra PL. Diseases of Ear, Nose, and Throat 4th ed. Elseiver.
5. Saadi R. Middle Ear, Tympanic Membrane, Perforation. Medscape. 2022.

Patofisiologi Perforasi Membran ...

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
  • Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
    Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.