Epidemiologi Rhinitis Kronik
Belum banyak laporan mengenai epidemiologi rhinitis kronik. Namun, rhinitis alergi telah dilaporkan mengalami peningkatan prevalensi setiap tahunnya. Rhinitis alergi dapat mengenai semua etnis.[5,6,8,10]
Global
Rhinitis nonalergi telah dilaporkan mempengaruhi 7% populasi di Amerika Serikat. Dari semua subtipe rhinitis nonalergi, rhinitis vasomotor merupakan yang paling umum terjadi, yaitu mempengaruhi setidaknya dua pertiga dari kasus rhinitis nonalergi.[8]
Prevalensi rhinitis alergi di Amerika Serikat berkisar antara 3-19%. Kebanyakan kasus terjadi pada usia di bawah 20 tahun.[2,6,8]
Berdasarkan jenis kelamin, rhinitis alergi dilaporkan lebih banyak pada laki-laki dibandingkan perempuan pada kelompok usia anak-anak. Pada kelompok usia dewasa, tidak ada perbedaan angka kejadian antar jenis kelamin. Kejadian rhinitis alergi dilaporkan tinggi pada kelompok usia anak-anak dan remaja, kemudian menurun seiring usia.[5,6,8,10]
Indonesia
Belum ada data nasional yang membahas tentang epidemiologi rhinitis kronik di Indonesia.
Mortalitas
Rhinitis kronik mempengaruhi kualitas hidup pasien dari segala usia secara signifikan. Pada orang dewasa, kondisi ini termasuk penyumbang hari libur kerja, penurunan produktivitas kerja, beban ekonomi tambahan, serta pengeluaran medis yang.
Rhinitis kronik, baik yang disebabkan oleh alergi maupun nonalergi, tidak mengancam nyawa, kecuali pada kondisi rhinitis alergi yang disertai dengan asthma berat atau anafilaktik yang parah.
Rhinitis alergi dapat dikaitkan dengan berbagai penyakit penyerta, seperti asthma, polip nasal, dan dermatitis atopik.[2,6,11]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini