Etiologi Rhinitis Kronik
Etiologi rhinitis kronik dibagi berdasarkan rhinitis alergi dan nonalergi. Penyebab rhinitis alergi adalah alergen, sedangkan penyebab rhinitis nonalergi belum diketahui secara pasti. Salah satu faktor risiko rhinitis nonalergi adalah jenis kelamin perempuan, karena faktor hormonal.[6,9]
Etiologi
Etiologi rhinitis alergi adalah alergen. Contoh alergen luar ruang adalah serbuk sari, debu, jamur, dan bagian dari tumbuhan tertentu. Contoh alergen dalam ruang adalah tungau, kecoa, dan bulu hewan peliharaan.[6]
Etiologi rhinitis nonalergi belum diketahui pasti, diduga jenis ini disebabkan oleh hiperresponsivitas ujung saraf di hidung. Pencetus rhinitis kronik nonalergi bisa bermacam-macam tergantung subtipenya, misalnya saja tepung dan lateks pada rhinitis terkait pekerjaan.[9,14]
Faktor Risiko
Individu dengan riwayat alergi seperti asma, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami rhinitis alergi. Selain itu, faktor genetik juga meningkatkan risiko terjadinya rhinitis alergi.
Untuk kasus rhinitis nonalergi, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya, antara lain:
- Paparan iritan seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, atau kabut asap
- Usia lebih dari 20 tahun
- Penggunaan nasal dekongestan drops ataupun semprot yang berkepanjangan
- Perempuan karena berhubungan dengan faktor hormonal
- Faktor pekerjaan
- Stress[6,9,14]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini