Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Fraktur Temporal general_alomedika 2024-05-16T11:29:20+07:00 2024-05-16T11:29:20+07:00
Fraktur Temporal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Fraktur Temporal

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Secara epidemiologi, fraktur temporal ditemukan lebih banyak pada laki-laki dibandingkan perempuan. Pada orang dewasa, 90% dari fraktur temporal disertai dengan trauma intrakranial, dan 9% disertai dengan trauma vertebra servikal.[1,2]

Global

Fraktur ditemukan pada 23-66% pasien dengan trauma kepala, dengan 21% diantaranya merupakan fraktur basis kranii, mayoritas disebabkan oleh trauma kepala tumpul. Sebesar 75% dari pasien fraktur basis kranii mencakup fraktur tulang temporal.[3]

Data global menunjukkan bahwa laki-laki menderita fraktur temporal tiga kali lebih banyak dibanding perempuan. Fraktur temporal umumnya ditemukan unilateral. Fraktur ini menyumbang sebanyak 14-22% dari fraktur cranium secara umum.[1,2]

Salah satu penelitian di Malaysia sebagai salah satu negara tetangga Indonesia menyebutkan, dari 1.309 cedera kepala, 4,7% di antaranya didiagnosis sebagai fraktur tulang temporal. Penyebab cedera kepala didominasi oleh kecelakaan lalu lintas, diikuti oleh jatuh, kekerasan, kecelakaan pabrik, dan cedera olahraga. Distribusi lebih banyak ditemukan pada pasien pria dan pada tulang temporal kanan.[4]

Indonesia

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Haulussy Ambon melaporkan selama satu tahun menerima 111 kasus cedera kepala, dengan 72,9% diantaranya disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, diikuti oleh jatuh dari ketinggian, korban kekerasan, dan tertimpa benda jatuh. Secara keseluruhan, cedera kepala didominasi oleh laki-laki, perbandingan 7:3 dengan perempuan.[5]

Namun, hingga saat ini belum ada data mengenai angka kejadian fraktur temporal di Indonesia.

Mortalitas dan Morbiditas

Pada orang dewasa, 90% dari fraktur temporal disertai dengan trauma intrakranial, dan 9% disertai dengan trauma vertebra servikal. Fraktur temporal yang berdiri sendiri sebetulnya tidak menimbulkan kematian. Namun, trauma lainnya pada kepala dan vertebra yang sering ditemukan bersamaan dengan kondisi ini dapat bersifat fatal.[2]

Referensi

1. Zemaitis MR, Planas JH, Waseem M. Trauma Secondary Survey. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441902/
2. March AR, Connell S, Belafsky PC. Temporal Bone Fractures: Practice Essentials, Etiology, Presentation. Talavera F, Roland PS, Meyers AD, editors. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/857365-overview#a1
3. Gladwell M, Viozzi C. Temporal Bone Fractures: A Review for the Oral and Maxillofacial Surgeon. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery. 2008 Mar;66(3):513–22.
4. Amin Z. Head Injury with Temporal Bone Fracture: One Year Review of Case Incidence, Causes, Clinical Features and Outcome. 2008;63(5):4.
5. Siahaya N, Huwae LBS, Angkejaya OW, et al. Prevalensi kasus cedera kepala berdasarkan derajat keparahannya pada pasien rawat inap di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon pada tahun 2018. MolMed. 2020 Oct 31;14–22.

Etiologi Fraktur Temporal
Diagnosis Fraktur Temporal

Artikel Terkait

  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 22 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 21 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.