Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Hipospadia general_alomedika 2022-05-18T14:20:07+07:00 2022-05-18T14:20:07+07:00
Hipospadia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Hipospadia

Oleh :
dr. Bunga Saridewi
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan hipospadia dilakukan pada pasangan dalam program hamil yang memiliki risiko anak mengalami hipospadia, dimana pasangan dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan antenatal. Edukasi lain yang penting diketahui orangtua di Indonesia adalah penundaan tindakan sirkumsisi bagi neonatus yang didiagnosa hipospadia.[22]

Edukasi Pasien

Orangtua yang memiliki bayi dengan hipospadia perlu diedukasi bahwa kebanyakan kasus hipospadia yang ringan tidak mempengaruhi aktivitas buang air kecil pada bayi dan bukan penanda masalah gangguan kantung kemih dan ginjal.

Pada kasus hipospadia yang berat dan/atau disertai dengan kelainan kongenital lain, diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk menyingkirkan masalah metabolisme androgen, defek reseptor androgen dan kelainan kromosom.[3,5,6,9,21]

Pada anak yang lebih tua, diedukasi bahwa  mempunyai kondisi hipospadia tidak secara mutlak menyebabkan infertilitas. Menurut studi, didapatkan bahwa kualitas semen pada pasien dengan hipospadia tidak menurun meski terjadi peningkatan penggunaan metode teknologi reproduksi bantuan dalam keluarga berencana.[17]

Faktor Risiko dan Pemeriksaan Antenatal

Penjelasan dapat diberikan tentang faktor risiko hipospadia seperti penggunaan kontrasepsi oral setelah konsepsi, usia ibu yang terlalu tua saat hamil, anggota keluarga yang menderita hipospadia, diabetes melitus maternal, paparan merokok dan pestisida saat hamil, penggunaan metode fertilisasi in vitro (IVF), dan lahir prematur.[9,12-14]

Bila terdapat salah satu faktor risiko diatas, orangtua perlu mengetahui pentingnya melakukan pemeriksaan antenatal rutin. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) prenatal dapat mendeteksi dini hipospadia meski diagnosis baru ditegakkan setelah bayi lahir.[7,12]

Operasi Pembedahan

Orangtua juga diedukasi bahwa beberapa kasus hipospadia tertentu tidak memerlukan operasi pembedahan yang segera, namun terdapat risiko keterlambatan pembedahan yang memberikan luaran lebih buruk pada anak. Umumnya usia anak yang direkomendasikan untuk menjalani pembedahan adalah 6-18 bulan.[8,14,15-22]

Komplikasi yang terjadi setelah pembedahan meliputi infeksi, penyembuhan yang tidak sempurna pasca operasi, fistula, retensi urin dan gangguan saluran kemih lainnya. Pada beberapa kasus, operasi dapat dilakukan berulang/bertahap untuk memperbaiki kondisi.[8,14,15-22]

Sirkumsisi pada Neonatus dengan Hipospadia

Sirkumsisi tidak dianjurkan dilakukan sebelum penatalaksanaan hipospadia, dan orangtua perlu diedukasi bahwa hasil akhir dari tindakan pembedahan hipospadia mirip dengan penis yang telah disirkumsisi.[12,22]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hipospadia adalah mempertahankan atau memperbaiki fungsi miksi dan seksual dengan tatalaksana pembedahan. Untuk itu, orangtua perlu mengetahui langkah-langkah apa yang perlu diketahui terutama pasca pembedahan, serta mengetahui komplikasi pasca operasi yang dapat terjadi.[22]

Selain itu, follow-up setelah tindakan pembedahan hipospadia tetap dilakukan untuk melihat apakah ada komplikasi pasca pembedahan dan dilakukan hingga dewasa muda.[8,23,24]

Edukasi Penatalaksanaan Pembedahan

Saat hipospadia diidentifikasi dan segera dirujuk ke spesialis urologi, maka kondisi ini umumnya harus dirawat dalam beberapa minggu pertama kehidupan. Dalam beberapa kasus dimana hipospadia disertai sindrom kelainan bawaan lain, maka diperlukan penanganan lebih kompleks. Prognosis hipospadia sendiri, dengan koreksi operasi sebagian besar bayi dapat memiliki fungsi urinaria yang baik. Namun pada beberapa bayi kadang dibutuhkan operasi berulang.[7,10]

Penjelasan mengenai tindakan pembedahan yang dilakukan untuk anak hipospadia harus disampaikan tentang kapan sebaiknya dilaksanakan, risiko dan efek samping pembedahan, perawatan pasca bedah, dan perawatan di rumah. Perawatan pasca bedah di rumah yang dijelaskan antara lain:

  • Pemberian vaselin pada popok atau celana dalam untuk mencegah menempelnya penis pada popok atau pakaian
  • Mendorong anak untuk banyak minum sehingga lebih sering berkemih
  • Berikan antibiotik oral sesuai instruksi dokter dan antinyeri jika diperlukan
  • Ikuti instruksi dokter tentang balutan (dressing) pada penis
  • Pastikan anak tidak melakukan aktivitas berat sampai diperbolehkan dokter
  • Tambahkan dua sendok makan garam ke dalam air mandi anak untuk membantu mengurangi pembengkakan begitu dokter memberitahukan bahwa anak bisa mandi
  • Segera hubungi dokter atau rumah sakit jika anak tidak dapat menahan rasa sakit, demam, luka terinfeksi (merah, meradang, atau terdapat cairan), anak tidak berkemih dengan lancar, kekhawatiran mengenai kateter atau balutan yang terlepas[18]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

3. Chang J, Wang S, Zheng Z. Etiology of Hypospadias: A Comparative Review of Genetic Factors and Developmental Processes Between Human and Animal Models. Res Rep Urol. 2020;12:673-686. https://doi.org/10.2147/RRU.S276141
5. Liu X, Liu G, Shen J, et al. Human glans and preputial development. Differentiation. 2018;103:86-99. doi:10.1016/j.diff.2018.08.002
6. Horst HJR, Wall LL. Hypospadias, all there is to know. Eur J Pediatr. 2017(176)435–441. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5352742/
7. Пatti JM, Kirsch AJ. Hypospadias (2021). Medscape. https://reference.medscape.com/article/1015227-overview
8. Baskin LS. Hypospadias: pathogenesis, diagnosis, and evaluation. 2021. Uptodate.
9. Cunha GR, Liu G, Sinclair A, Cao M, Glickman S, Cooke PS, Baskin L. Androgen-independent events in penile development in humans and animals. Differentiation. 2020 Jan-Feb;111:98-114. doi: 10.1016/j.diff.2019.07.005. Epub 2019 Sep 6. PMID: 31783219.
10. Baskin L. What Is Hypospadias? Clinical Pediatrics. 2017;56(5):409-418. doi:10.1177/0009922816684613
11. Baskin L, Shen J, Sinclair A, et al. Development of the human penis and clitoris. Differentiation. 2018;103:74-85. doi:10.1016/j.diff.2018.08.001
12. Sparks TN. Hypospadias. Am J Obstet Gynecol. 2021;22(5):pb18-b20. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2021.06.045
13. Toufaily MH, Roberts DJ, Westgate MN, Hunt AT, Holmes LB. Hypospadias, Intrauterine Growth Restriction, and Abnormalities of the Placenta. Birth Defects Res. 2018 Jan;110(2):122-127. doi: 10.1002/bdr2.1087. Epub 2017 Jul 29. PMID: 28755466.
14. European Association of Urology. 2022. Hypospadias. In: EAU Guidelines on Paediatric Urology. https://d56bochluxqnz.cloudfront.net/documents/full-guideline/EAU-Guidelines-on-Paediatric-Urology-2022.pdf
15. Keays MA, Dave S. Current hypospadias management: Diagnosis, surgical management, and long-term patient-centred outcomes. Can Urol Assoc J. 2017(11)S48–S53. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5332236/pdf/cuaj-1-2-s48.pdf
16. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Infodatin Kelainan Bawaan. 2018. http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin%20kelainan%20bawaan.pdf
17. Nordenvall AS, Chen Q, Norrby C, Lundholm, Frisen L, Nordenstorm A, et al. Fertility in adult men born with hypospadias: a nationwide register-based cohort study on birthrates, use of assisted reproductive technologies and infertility. Andrology. 2020;8(2):372-80. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/andr.12723
18. The Royal Childrens’ Hospital Melbourne. 2018. Hypospadia. https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Hypospadias/
19. Centers for Disease Control and Prevention. 2020. Fact about Hypospadia. https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/hypospadias.html
20. European Association of Urology. 2022. Congenital penile curvature. In: EAU Guidelines on Paediatric Urology. https://d56bochluxqnz.cloudfront.net/documents/full-guideline/EAU-Guidelines-on-Paediatric-Urology-2022.pdf
21. European Association of Urology. 2022. Disorders of sex development. In: EAU Guidelines on Paediatric Urology. https://d56bochluxqnz.cloudfront.net/documents/full-guideline/EAU-Guidelines-on-Paediatric-Urology-2022.pdf
22. Baskin LS. Hypospadias: management and outcome. 2021. Uptodate.
23. Li B, Kong I, McGrath M, Farrokhyar F, Braga LH. Evaluating the literature on preoperative androgen stimulation for hypospadias repair using the fragility index - can we trust observational studies? J Pediatr Urol. 2021 Oct;17(5):661-669. doi: 10.1016/j.jpurol.2021.07.027.
24. Santanelli di Pompeo F, Grippaudo FR. 2018. Penile Hypospadias Reconstruction Treatment & Management. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/1297569-overview

Prognosis Hipospadia

Artikel Terkait

  • Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
    Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
  • Fungsi Seksual dan Fertilitas Setelah Operasi Perbaikan Hipospadia
    Fungsi Seksual dan Fertilitas Setelah Operasi Perbaikan Hipospadia
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Mei 2024, 00:41
Hipospadia pada dewasa usia 22 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter rekan sejawat, izin sharing diskusi kasus pasien sy, Tn. A usia 22th yg mengalami kelainan bawaan lahir Hipospadia dan sudah sirkumsisi, kira kira...
dr. Meva Nareza T
Dibalas 30 September 2023, 12:29
Bayi usia 2 bulan mengalami kelainan genital, apakah hipospadia?
Oleh: dr. Meva Nareza T
9 Balasan
ALO Dokter, izin tanya ya Dok.Ada orang tua menanyakan kondisi bayinya yang berusia 2 bulan. Bayi mengalami kelainan genital seperti pada gambar di bawah....
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 07 November 2022, 08:22
Fungsi Seksual dan Fertilitas Setelah Operasi Perbaikan Hipospadia - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Apakah anak dengan hipospadia kelak dewasa akan mengalami gangguan reproduksi atau infertilitas?Efek jangka pendek pasca operasi hipospadia,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.