Epidemiologi Hipospadia
Data epidemiologi hipospadia menunjukkan bahwa hipospadia merupakan salah satu kelainan kongenital yang paling sering ditemukan, dengan 50-80% kasus terbanyak terdapat pada jenis hipospadia distal. Insiden hipospadia meningkat 13 kali lipat lebih sering pada laki-laki dengan anggota keluarga yang juga mengalami hipospadia.[4,15]
Global
Menurut studi, prevalensi hipospadia di seluruh dunia bervariasi, dengan rata-rata kasus 19,9 (1-464) di Eropa, 34,2 (6-129,8) di Amerika Utara, 5,2 (2,8-110) di Amerika Selatan, Asia 0,6-69, Afrika 5,9 (1,9-110), dan Australia 17,1-34,8 per 10.000 kelahiran hidup.[14]
Indonesia
Hipospadia merupakan salah satu dari 16 jenis kelainan kongenital yang menjadi prioritas surveilans kelainan bawaan di Indonesia. Meski demikian, belum ada data epidemiologi nasional mengenai hipospadia di Indonesia.[16]
Mortalitas
Hipospadia tidak menyebabkan mortalitas namun pada beberapa kasus dapat menyebabkan infertilitas. Pada studi kohort ditemukan bahwa laki-laki dengan hipospadia mempunyai probabilitas lebih rendah untuk mempunyai anak secara biologis dan menggunakan teknologi bantuan reproduksi seperti fertilisasi in vitro (IVF).[17]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja