Prognosis Hipospadia
Prognosis hipospadia bergantung dengan keparahan dan keputusan melakukan pembedahan. Prognosis hipospadia dengan koreksi operasi pada sebagian besar bayi dapat memiliki fungsi miksi yang baik. Namun pada beberapa bayi kadang dibutuhkan operasi berulang.[7,10]
Pada kasus hipospadia yang ringan, keputusan untuk melakukan observasi masih dapat dilakukan sambil melihat adanya gangguan berkemih, disfungsi seksual, atau gangguan perkembangan genital.[22]
Namun, pembedahan pada hipospadia yang terlambat pada usia pubertas atau post pubertas, berhubungan dengan stress psikologis dan masalah perilaku. Beberapa penelitian melaporkan tingkat komplikasi meningkat pada orang dewasa, hampir 50% pasien post pubertas mengalami komplikasi fistula uretrokutan. [7,15]
Komplikasi
Komplikasi hipospadia dalam jangka waktu pendek hingga menengah adalah sekitar 4-7%. Komplikasi akan meningkat seiring waktu dan derajat keparahan hipospadia. Kondisi yang dapat terjadi diantaranya fistula uretrokutan, striktur uretra, meatal stenosis, gangguan pancaran urin, disfungsi berkemih, divertikulum uretra, korde rekuren, disfungsi seksual, gangguan kosmetik, dan kegagalan yang membutuhkan rekonstruksi atau pembedahan ulang.[4,15,22]
Komplikasi juga dapat terjadi akibat tindakan pembedahan. Komplikasi awal yang dapat muncul akibat tindakan pembedahan meliputi perdarahan, hematoma, infeksi luka operasi, wound dehiscence, nekrosis kulit, infeksi saluran kemih dan retensi urin.[4,15,22]
Komplikasi lanjutan meliputi fistula uretrokutan, meatal stenosis, korde rekuren atau persisten, striktur uretra, balanitis xerotica obliterans, urethrocele, divertikulum uretra. Komplikasi akibat prosedur pembedahan dapat diminimalisasi melalui pemilihan teknik yang sesuai, penanganan jaringan secara hati-hati, menggunakan perbesaran optik, penggunaan stent, dan material yang halus dan dapat diserap.[4,15,22]
Prognosis
Prognosis hipospadia tergantung pada tipe, derajat keparahan, dan hal-hal terkait prosedur pembedahan. Pembedahan hipospadia distal menunjukkan hasil yang baik, insiden tindakan pembedahan ulang rendah dan komplikasi sekitar 5-10%. Hipospadia proksimal dengan kurvatura penis berat menunjukkan angka komplikasi yang lebih tinggi dan bervariasi sebesar 15-56%.[14,15]
Angka komplikasi pada prosedur TIP (Tubularized Incised Urethral Plate) dibandingkan dengan Onlay pada hipospadia berat berturut-turut 24% dan 27%. Angka komplikasi pada single-stage Koyanagi dan modifikasi Hayashi mencapai 61%. Two-stage flap repair memiliki angka komplikasi hingga 68%, dan membutuhkan pembedahan ulang pada 28% kasus.[14,15]
Dengan semakin modern teknik operasi dan bahan urethral substitutes, maka hasil secara kosmetik dan tingkat komplikasi fistula uretrokutan secara umum semakin membaik. Namun studi jangka panjang tentang hasil operasi hipospadia saat ini terbatas. Terdapat studi yang menunjukkan bahwa meski pasien yang telah menjalani operasi koreksi hipospadia mengalami penurunan kepuasan dengan penampilan genitalnya, mayoritas pasien tetap merasa puas dengan kehidupan seksual mereka.[15,17,22]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja