Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Retensi Urin annisa-meidina 2025-03-17T11:46:31+07:00 2025-03-17T11:46:31+07:00
Retensi Urin
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Retensi Urin

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa retensi urin paling banyak dialami pria yang lebih tua dibandingkan kelompok demografis lain. Angka kejadian retensi urin pada pria usia 80 tahun ke atas dilaporkan 5 kali lebih tinggi dibandingkan pada pria paruh baya.[1-5]

Global

Retensi urin ditemukan lebih sering mempengaruhi pria yang lebih tua dibandingkan populasi pasien lain. Sebuah studi yang dilakukan di Denmark menemukan bahwa insiden retensi urin akut per 1000 orang-tahun meningkat dari 2,34 menjadi 3,42 antara tahun 1997 dan 2004, diikuti dengan penurunan menjadi 2,95 pada tahun 2017.

Lebih dari 10% pria yang berusia di atas 70 tahun dan hampir sepertiga dari pria yang berusia 80-an mengalami kondisi ini dalam kurun waktu lima tahun. Di sisi lain, kondisi ini terjadi lebih jarang pada wanita, dengan insiden tahunan sekitar 3-7 per 100.000 yang memberikan rasio wanita terhadap pria sekitar 1:13.[1,4,6-9]

Indonesia

Di Indonesia, prevalensi nasional retensi urin belum diketahui. Dalam sebuah studi kecil, peneliti berargumen bahwa kesadaran dan kepatuhan pemeriksaan medis di Indonesia lebih rendah dibandingkan negara maju, yang menyebabkan pasien cenderung mencari bantuan saat kondisi sudah parah.[10,11]

Mortalitas

Retensi urin dapat menyebabkan morbiditas signifikan, termasuk infeksi saluran kemih berulang, urosepsis, hidronefrosis, dan gagal ginjal akut atau kronis akibat peningkatan tekanan intravesika yang berkepanjangan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini juga dapat menyebabkan distensi kandung kemih permanen dan disfungsi detrusor yang ireversibel.

Mortalitas akibat retensi urin umumnya terkait dengan komplikasi seperti sepsis atau gagal ginjal terminal, terutama pada pasien dengan komorbiditas seperti diabetes mellitus atau gangguan neurologis. Risiko meningkat pada populasi usia lanjut dan pasien dengan imobilisasi yang berkepanjangan, yang rentan terhadap komplikasi infeksi dan tromboemboli akibat stasis urin.[1,4,7,12]

Referensi

1. Dougherty JM, Leslie SW, Aeddula NR. Male Urinary Retention: Acute and Chronic. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2024. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538499/
2. Leslie SW, Rawla P, Dougherty JM. Female Urinary Retention. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2024. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538497/
3. Pomajzl AJ, Siref LE. Postoperative Urinary Retention. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/books/NBK549844/
4. Billet M, Windsor TA. Urinary Retention. Emerg Med Clin North Am. 2019 Nov;37(4):649-660. doi: 10.1016/j.emc.2019.07.005.
5. Fagard K, Hermans K, Deschodt M, Van de Wouwer S, Vander Aa F, Flamaing J. Urinary retention on an acute geriatric hospitalisation unit: prevalence, risk factors and the role of screening, an observational cohort study. Eur Geriatr Med. 2021;12(5):1011-1020. doi:10.1007/s41999-021-00495-3
6. Yoshida A, et al. Prevalence of urinary retention after vaginal delivery: a systematic review and meta- analysis. Tohoku University, 2022. https://tohoku.elsevierpure.com/en/publications/prevalence-of-urinary-retention-after-vaginal-delivery-a-systemat
7. Bengtsen MB, Heide‐Jørgensen U, Borre M, Knudsen JS, Nørgaard M. Acute urinary retention in men: 21‐year trends in incidence, subsequent benign prostatic hyperplasia‐related treatment and mortality: A Danish population‐based cohort study. Prostate. 2023;83(1):87-96. doi:10.1002/pros.24440
8. Li FF, Cui YS, Yan R, Cao SS, Feng T. Prevalence of lower urinary tract symptoms, urinary incontinence and retention in Parkinson’s disease: A systematic review and meta-analysis. Front Aging Neurosci. 2022;14. doi:10.3389/fnagi.2022.977572
9. Mavrotas J, Gandhi A, Kalogianni V, Patel V, Batura D. Acute urinary retention. Br J Hosp Med. 2022;83(1):1-8. doi:10.12968/hmed.2021.0278
10. Matondang FA, Rahardjo HE. Management of male lower urinary tract symptoms suggestive of benign prostatic hyperplasia by general practitioners in Jakarta. Prostate Int. 2014;2(2):97-103. doi:10.12954/PI.14040
11. Djusad S. Evaluation of risk factors of postpartum urinary retention after vaginal delivery. Universa Medicina. 2024;43(1):31-37. doi:10.18051/UnivMed.2024.v43.31-37
12. Perluk T, Dagan A, Swartzon M, Groutz A, Justo D. Urinary retention in diabetic older adults: mortality associated with a urinary catheter inserted during hospitalization but not removed. Eur Geriatr Med. 2021;12(3):637-642. doi:10.1007/s41999-020-00440-w

Etiologi Retensi Urin
Diagnosis Retensi Urin

Artikel Terkait

  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 17 Desember 2024, 09:32
Retensi urin ec susp intoksikasi asam jengkolat?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, sy mau diskusi kasus unik yg sy temui di igd dok.Px laki2 usia 54 th dgn keluhan bak keluar sedikit2 sejak 12 jam terakhir. Sy dx dengan Retensi...
Anonymous
Dibalas 14 April 2022, 14:22
Tanda bahaya retensi urine - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Dian, Sp.UIzin bertanya, Dok. Untuk pasien retensi urine, apakah tanda-tanda bahaya yang menandakan pasien harus segera dirujuk ke dokter spesialis...
Anonymous
Dibalas 31 Maret 2022, 02:25
Penyebab retensi urin jika prostat tidak teraba pada rectal toucher
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izi bertanya pada pasien dengan retensio urin apakah dapat di sebabkan oleh BPH sementara pada rectal toucher tidak terdapat benjolan prostat .?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.