Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Retensi Urin annisa-meidina 2025-03-17T11:50:36+07:00 2025-03-17T11:50:36+07:00
Retensi Urin
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Retensi Urin

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Prognosis retensi urin bergantung pada etiologi yang mendasari, kecepatan intervensi, dan adanya komplikasi terkait seperti infeksi atau kerusakan kandung kemih. Jika tidak segera ditangani, retensi urin dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi saluran kemih, urosepsis, hidronefrosis, dan gagal ginjal akibat tekanan balik terhadap sistem kemih. Selain itu, distensi kronis kandung kemih dapat menurunkan kontraktilitas detrusor.[2,13,33,35,36]

Komplikasi

Retensi urin yang tidak tertangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk infeksi saluran kemih akibat stasis urin yang meningkatkan kolonisasi bakteri, yang dalam kasus berat dapat berkembang menjadi urosepsis. Distensi kronis kandung kemih akibat retensi yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan overdistension bladder injury, yang berisiko menurunkan kontraktilitas detrusor secara permanen dan mengarah pada disfungsi kandung kemih atonik.

Selain itu, tekanan intravesika yang meningkat dapat menyebabkan refluks vesikoureteral, hidronefrosis, dan pada akhirnya gagal ginjal. Pada pria, retensi urin yang berulang akibat benign prostate hyperplasia (BPH) atau striktur uretra dapat menyebabkan pembentukan divertikula kandung kemih, batu kandung kemih, serta hematuria kronis akibat peningkatan tekanan vaskular.

Trauma uretra yang terjadi akibat upaya kateterisasi berulang dapat memperparah striktur atau bahkan menyebabkan perforasi. Jika retensi urin disebabkan oleh gangguan neurologis, seperti cedera medula spinalis atau neuropati diabetik, pasien berisiko mengalami inkontinensia overflow atau autonomic dysreflexia.[13,33-35]

Prognosis

Prognosis retensi urin akut pada umumnya lebih baik dibandingkan prognosis retensi urin kronik. Hal ini karena retensi urin kronik berisiko menyebabkan kerusakan permanen berupa kelemahan pada otot detrusor vesika urinaria yang akan memperburuk retensi urin itu sendiri.

Retensi urin wanita yang terjadi postpartum pada umumnya memerlukan lebih sedikit waktu untuk pulih dibandingkan retensi urin pada pria. Penanganan dini retensi urin juga dinilai meningkatkan peluang pemulihan secara signifikan fungsi kandung kemih. Komorbiditas retensi urin dengan diabetes mellitus, gangguan neurologis, serta BPH memperburuk prognosis.[2,13,36]

Referensi

2. Leslie SW, Rawla P, Dougherty JM. Female Urinary Retention. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2024. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538497/
13. Dougherty JM, Leslie SW, Aeddula NR. Male Urinary Retention: Acute and Chronic. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2025. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538499/
33. Klamfoth JK, Burtson KM. Severe Urinary Retention Resulting in Extreme Post-obstructive Diuresis and Decompressive Hematuria. Cureus. Published online September 26, 2022. doi:10.7759/cureus.29626
34. Thotakura R, Anjum F. Hydronephrosis and Hydroureter. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2025. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563217/
35. Knapp B, Apgar L, Pennell K. Life-Threatening Complications Associated with Bladder Decompression: A Case Report. Clinical Practice and Cases in Emergency Medicine. 2022;6(4):299-302. doi:10.5811/cpcem.2022.9.57956
36. Mohr S, Raio L, Gobrecht-Keller U, Imboden S, Mueller MD, Kuhn A. Postpartum urinary retention: what are the sequelae? A long-term study and review of the literature. Int Urogynecol J. 2022;33(6):1601-1608. doi:10.1007/s00192-021-05074-5

Penatalaksanaan Retensi Urin
Edukasi dan Promosi Kesehatan Re...

Artikel Terkait

  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 17 Desember 2024, 09:32
Retensi urin ec susp intoksikasi asam jengkolat?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, sy mau diskusi kasus unik yg sy temui di igd dok.Px laki2 usia 54 th dgn keluhan bak keluar sedikit2 sejak 12 jam terakhir. Sy dx dengan Retensi...
Anonymous
Dibalas 14 April 2022, 14:22
Tanda bahaya retensi urine - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Dian, Sp.UIzin bertanya, Dok. Untuk pasien retensi urine, apakah tanda-tanda bahaya yang menandakan pasien harus segera dirujuk ke dokter spesialis...
Anonymous
Dibalas 31 Maret 2022, 02:25
Penyebab retensi urin jika prostat tidak teraba pada rectal toucher
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izi bertanya pada pasien dengan retensio urin apakah dapat di sebabkan oleh BPH sementara pada rectal toucher tidak terdapat benjolan prostat .?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.