Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Retensi Urin annisa-meidina 2025-03-17T11:46:09+07:00 2025-03-17T11:46:09+07:00
Retensi Urin
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Retensi Urin

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Etiologi retensi urin meliputi obstruksi saluran kemih, disfungsi neurologis, serta penggunaan obat-obatan. Selain itu, penyebab fungsional seperti hipokontraktilitas detrusor akibat usia lanjut, diabetes, atau gangguan miogenik juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya retensi urin.[1-5]

Etiologi Neurogenik

Kondisi yang dapat menimbulkan retensi urin akibat kelainan pada saraf adalah neuropati yang bisa dipicu infeksi, trauma, atau penyakit diabetes mellitus, sindrom cauda equina yang bisa dipicu trauma vertebra, tumor otak atau yang mengompresi medulla spinalis, atau cedera medulla spinalis.[1-5]

Etiologi Myogenik

Beberapa kondisi yang dapat memicu timbulnya retensi urin akibat myogenik adalah penuaan, penyakit apapun yang bisa menyumbat ostium uretra internum dalam kondisi lama, atau idiopatik.[1-5]

Etiologi Obstruktif

Benign prostate hyperplasia (BPH), prolaps organ panggul, serta striktur uretra adalah penyebab tersering retensi urin dari patofisiologi obstruktif. Konstipasi dengan feses yang keras di rektum juga bisa menyebabkan obstruksi mekanis pada uretra.[1-5]

Etiologi Farmakologi

Obat-obatan seperti antikolinergik, agonis alfa, dan opioid  dapat menyebabkan retensi urin akibat adanya pengaruh pada penurunan tonus otot. Beberapa contohnya adalah:

  • Antihistamin: fexofenadine, diphenhydramine, loratadine

  • Antidepresan trisiklik: amitriptyline

  • Antipsikotik: pimozide, perphenazine, and thiothixene
  • Benzodiazepin: diazepam

  • Dekongestan oral: pseudoephedrine, phenylephrine, oxymetazoline

  • Opioid: tramadol, codeine, morfin.[1-5]

Etiologi Inflamasi

Inflamasi yang terjadi tanpa infeksi seperti prostatitis, atau disertai dengan infeksi seperti uretritis dapat menimbulkan reaksi edema mukosa dan spasme pada otot polos sehingga menyebabkan aliran urin keluar menjadi tidak lancar sehingga terjadi retensi urin.[1-5]

Etiologi Psikogenik

Disfungsi kemih fungsional akibat sering menahan buang air kecil atau adanya gangguan cemas dapat memicu terjadinya retensi urin.[1-5]

Faktor Risiko

Faktor risiko retensi urin meliputi usia lanjut, terutama pada pria dengan BPH yang menyebabkan obstruksi uretra. Jenis kelamin laki-laki juga telah dilaporkan memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan karena anatomi uretra yang lebih panjang dan prevalensi penyakit prostat.

Riwayat penyakit neurologis seperti stroke, multiple sclerosis, atau cedera medula spinalis juga meningkatkan risiko retensi urin. Selain itu, penggunaan obat seperti antikolinergik, opioid, dan simpatomimetik juga dapat menyebabkan gangguan kontraksi detrusor atau peningkatan tonus sfingter uretra.

Faktor risiko lain meliputi adanya diabetes mellitus, infeksi saluran kemih berat, serta riwayat operasi pelvis atau urologi juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya retensi urin. Risiko retensi urin juga meningkat pada pasien dengan konstipasi kronis, riwayat partus lama, dan gangguan perilaku menghindar.[1-5]

Referensi

1. Dougherty JM, Leslie SW, Aeddula NR. Male Urinary Retention: Acute and Chronic. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2024. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538499/
2. Leslie SW, Rawla P, Dougherty JM. Female Urinary Retention. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2024. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538497/
3. Pomajzl AJ, Siref LE. Postoperative Urinary Retention. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/books/NBK549844/
4. Billet M, Windsor TA. Urinary Retention. Emerg Med Clin North Am. 2019 Nov;37(4):649-660. doi: 10.1016/j.emc.2019.07.005.
5. Fagard K, Hermans K, Deschodt M, Van de Wouwer S, Vander Aa F, Flamaing J. Urinary retention on an acute geriatric hospitalisation unit: prevalence, risk factors and the role of screening, an observational cohort study. Eur Geriatr Med. 2021;12(5):1011-1020. doi:10.1007/s41999-021-00495-3

Patofisiologi Retensi Urin
Epidemiologi Retensi Urin

Artikel Terkait

  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 17 Desember 2024, 09:32
Retensi urin ec susp intoksikasi asam jengkolat?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, sy mau diskusi kasus unik yg sy temui di igd dok.Px laki2 usia 54 th dgn keluhan bak keluar sedikit2 sejak 12 jam terakhir. Sy dx dengan Retensi...
Anonymous
Dibalas 14 April 2022, 14:22
Tanda bahaya retensi urine - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Dian, Sp.UIzin bertanya, Dok. Untuk pasien retensi urine, apakah tanda-tanda bahaya yang menandakan pasien harus segera dirujuk ke dokter spesialis...
Anonymous
Dibalas 31 Maret 2022, 02:25
Penyebab retensi urin jika prostat tidak teraba pada rectal toucher
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izi bertanya pada pasien dengan retensio urin apakah dapat di sebabkan oleh BPH sementara pada rectal toucher tidak terdapat benjolan prostat .?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.