Edukasi dan Promosi Kesehatan Seminoma Testis
Edukasi dan promosi kesehatan seminoma testis perlu difokuskan pada deteksi dini penyakit ini. Pasien juga perlu diajarkan bagaimana cara memeriksa testis secara mandiri agar tumor dapat diidentifikasi sedini mungkin.[1,6]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien menyangkut bahwa penyakit ini bersifat ganas dan terapinya perlu disesuaikan dengan stadium penyakit. Pasien dan keluarga perlu mengetahui bahwa meski ganas, prognosisnya cukup baik. Semakin cepat dideteksi dan ditangani, maka semakin baik prognosisnya.
Setelah dilakukan penatalaksanaan, pasien perlu diberikan jadwal surveilans yang optimal pasca terapi. Pada pemantauan, akan dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan kadar hormon. Beberapa pedoman menganjurkan follow-up dilakukan hingga 5 tahun.[1,10]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Bukti menunjukkan bahwa testicular germ cell tumor dimulai pada usia yang sangat dini. Perlu berikan edukasi bahwa paparan pestisida organik yang terus-menerus selama kehamilan atau menyusui dapat meningkatkan risiko munculnya tumor ini.[1]
Saat ini, belum ada protokol untuk skrining kanker testis, namun penting untuk mengedukasi pasien mengenai cara melakukan pemeriksaan testis mandiri. Edukasi mengenai pemeriksaan testis mandiri ditujukan untuk laki-laki berusia 15-35 tahun.
Pemeriksaan testis mandiri dianjurkan untuk dilakukan setiap bulan. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan saat skrotum dalam kondisi rileks, misalnya setelah mandi. Jika terdapat massa baru yang teraba, pasien dianjurkan untuk segera memeriksakan ke dokter dan dilakukan USG testis.[1,11]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja