Prognosis Seminoma Testis
Prognosis seminoma testis ditentukan dari ada atau tidaknya metastasis. Sebagian besar seminoma testis memiliki prognosis yang baik. Komplikasi pada seminoma testis terkait dengan komplikasi pasca tindakan pembedahan, radiasi, dan kemoterapi.[1,7]
Komplikasi
Orchidectomy dapat menimbulkan komplikasi berupa ejakulasi retrograde, namun bukti menunjukkan bahwa tidak semua pasien mengalami infertilitas. Jumlah sperma masih dapat meningkat setelah tindakan orchidectomy radikal.
Kebanyakan pria tidak mengalami penurunan testosteron yang signifikan atau gejala disfungsi seksual akibat pengangkatan salah satu testis. Prosedur ini biasanya bukan penyebab infertilitas, dan studi menunjukkan bahwa 25% pria dengan keganasan testis sudah tidak subur sebelum mendapatkan diagnosis kanker testis.
Komplikasi tindakan radiasi dan kemoterapi dapat berupa:
- Anemia
- Penurunan imunitas
- Rambut rontok
Jika ditangani secara tidak sempurna, metastasis luas dapat disertai komplikasi seperti perdarahan masif yang dapat berakibat fatal. Metastasis sering terjadi pada paru-paru, kelenjar getah bening, hepar, dan tulang.[1]
Prognosis
Prognosis seminoma testis dipengaruhi oleh keparahan penyakit yang dapat dinilai dari ada atau tidaknya metastasis. Testicular Cancer Society menyatakan bahwa angka kesintasan seminoma testis dapat melebihi 95%.
Jika didiagnosis lebih awal, saat kanker terbatas pada testis, angka kesintasan mencapai 99%. Jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening regional, angka kesintasan mencapai 96%. Jika ada metastasis jauh, angka kesintasan diperkirakan di atas 70%.[1,7]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja