Indikasi Rekonstruksi Payudara
Indikasi rekonstruksi payudara berdasarkan kandidat adalah pada pasien yang tidak memiliki payudara, yang biasa diakibatkan oleh mastektomi, serta indikasi waktu untuk rekonstruksi. Berdasarkan indikasi waktu, rekonstruksi payudara dibagi menjadi rekonstruksi segera (immediate reconstruction) dan tertunda (delayed reconstruction).
Kandidat Rekonstruksi Payudara
Kandidat untuk rekonstruksi payudara adalah pasien yang tidak memiliki payudara, biasa disebabkan oleh mastektomi akibat kanker payudara, maupun mastektomi profilaksis pada pasien yang memiliki gen BRCA sehingga rentan untuk terkena kanker payudara. Tujuan rekonstruksi payudara adalah untuk mengembalikan dimensi payudara, kontur, dan konsistensinya.
Semua wanita yang menjalani pengobatan untuk kanker payudara perlu mendapat penjelasan tentang pilihan waktu untuk melakukan rekonstruksi payudara, yang disesuaikan dengan keadaan klinis pasien.[4,8,9]
Indikasi Waktu Rekonstruksi Payudara
Rekonstruksi payudara setelah mastektomi dapat dilakukan segera setelah mastektomi, atau disebut immediate breast reconstruction, maupun ditunda setelah pengobatan kanker selesai, yang disebut juga sebagai delayed breast reconstruction.
Rekonstruksi Segera
Rekonstruksi segera diindikasikan untuk pasien dengan kanker payudara stadium awal yang tidak memerlukan terapi radiasi setelah mastektomi. Rekonstruksi segera juga biasanya merupakan pilihan bagi pasien yang menjalani mastektomi profilaksis kontralateral. Rekonstruksi segera direkomendasikan untuk pasien dengan payudara yang lebih kecil dan hanya sedikit ptosis.
Rekonstruksi segera dapat dikerjakan menggunakan implan prostetik maupun jaringan autologous. Manfaat dari rekonstruksi segera, antara lain dapat menjaga keutuhan jaringan kulit luar dan jaringan subkutan, serta mempertahankan lipatan inframammary. Rekonstruksi segera berhubungan dengan perbaikan body image dan rasa percaya diri pasien.[2,3,10]
Rekonstruksi Tertunda
Rekonstruksi tertunda diindikasikan untuk pasien dengan kanker payudara yang memerlukan terapi radiasi setelah mastektomi, pada inflammatory breast cancer, atau pada pasien yang secara emosi belum siap untuk melakukan rekonstruksi payudara segera. Rekonstruksi tertunda juga direkomendasikan pada pasien dengan dengan gangguan perfusi pada flap kulit setelah mastektomi, serta jika rekonstruksi segera diperkirakan dapat menyebabkan terapi kanker selanjutnya menjadi tertunda.
Pertimbangan lain untuk melakukan rekonstruksi tertunda adalah bila pasien memiliki komorbiditas, misalnya obesitas dan diabetes mellitus yang tidak terkontrol, serta jika pasien merokok. Hal-hal tersebut menyebabkan pasien berisiko tinggi menderita komplikasi akibat rekonstruksi payudara.
Metode rekonstruksi yang lebih direkomendasikan adalah menggunakan jaringan autologous. Penggunaan implan pada rekonstruksi tertunda dapat meningkatkan risiko kontraksi kapsul, malposisi, hasil yang kurang memuaskan secara kosmetik, implan terekspos, dan kegagalan rekonstruksi. Penundaan rekonstruksi lebih dari 2 bulan pascaradiasi dapat menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya, sehingga lebih sulit untuk dimanipulasi.[3,11,12]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra