Indikasi Pemeriksaan Bilirubin
Indikasi pemeriksaan bilirubin adalah sebagai penunjang diagnosis berbagai kelainan hati dan saluran empedu, misalnya hepatitis, kolelitiasis, dan kolesistitis. Pemeriksaan kadar bilirubin juga bermanfaat pada kasus hemolisis dan ikterus neonatorum.[2-4]
Hiperbilirubinemia dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok berdasarkan lokasi patologi, yaitu pre-hepatik, hepatik, atau post-hepatik.[2-4]
Hiperbilirubinemia pre-hepatik umumnya terjadi karena peningkatan produksi bilirubin, misalnya pada kasus:
- Anemia hemolitik
- Eritropoiesis tidak efektif sehingga ada turnover hemoglobin secara cepat[2-4]
Hiperbilirubinemia hepatik terjadi karena gangguan fungsi hepar yang membuat hepar tidak dapat mengkonjugasi dan mengeliminasi bilirubin, misalnya pada:
- Hepatitis viral (hepatitis A, B, C)
- Hepatitis karena obat-obatan tertentu
- Infiltrasi hepar pada amyloidosis, sarcoidosis, atau limfoma[2-4]
Hiperbilirubinemia post-hepatik umumnya terjadi karena obstruksi bilier, misalnya pada:
Kolelitiasis atau koledokolitiasis
- Kolesistitis
- Atresia bilier
- Striktur pascaoperasi bilier
- Obstruksi akibat pankreas, misalnya pankreatitis akut atau kanker pankreas[2-4]