Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Pemeriksaan Bilirubin annisa-meidina 2024-02-21T10:06:18+07:00 2024-02-21T10:06:18+07:00
Pemeriksaan Bilirubin
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Pemeriksaan Bilirubin

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Teknik pemeriksaan bilirubin yang paling umum adalah penilaian kadar bilirubin serum dari sampel darah vena. Pemeriksaan bilirubin juga dapat dilakukan memakai sampel urine atau dilakukan secara transkutan. Namun, pembahasan akan berfokus pada tes yang paling umum dilakukan, yaitu tes kadar bilirubin serum.[2,6]

Setelah pengambilan sampel darah, teknik analisis yang paling sering dipakai adalah uji spektrofotometri melalui reaksi Diazo. Untuk membedakan bilirubin direk dan indirek, caffeine-sodium benzoate ditambahkan ke sampel untuk melepaskan bilirubin tidak terkonjugasi dari albumin, sehingga dapat bereaksi dengan asam sulfanilic. Reaksi ini menghasilkan cahaya dan diukur melalui spektrofotometer. Hasil pemeriksaan bilirubin dinyatakan dalam satuan mg/dL.[2,6]

Persiapan Pasien

Sebelum melakukan tes bilirubin, klinisi melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi tanda dan gejala penyakit, terutama terkait kelainan pada darah, gangguan hepar, atau gangguan saluran empedu yang bisa menyebabkan peningkatan bilirubin. Beberapa contoh penyakit yang dapat menyebabkan hiperbilirubinemia adalah anemia hemolitik, hepatitis, kolelitiasis, kolesistitis, dan kelainan pankreas. Pada bayi baru lahir, pertimbangkan ikterus neonatorum fisiologis.[3,7]

Peralatan

Peralatan yang dipersiapkan sebelum pengambilan sampel darah adalah jarum suntik, tourniquet, sarung tangan, kassa alkohol, tabung darah berisi antikoagulan, plester, dan tempat sampah medis khusus jarum serta tas transpor spesimen.[3]

Posisi

Untuk pengambilan sampel darah, pasien dapat duduk atau berbaring supine dengan lengan beristirahat pada permukaan yang rata. Lengan pasien diekstensikan. Pastikan pasien berada pada posisi yang nyaman.[3,8]

Prosedural

Setelah melakukan pungsi vena dan memperoleh sampel darah, sampel dimasukkan ke dalam tabung darah dengan antikoagulan. Karena bilirubin bersifat fotosensitif, untuk menjaga stabilitas sampel, tabung darah tidak boleh terpapar cahaya baik cahaya matahari maupun cahaya artifisial. Tabung dapat dilapisi dengan kertas gelap atau dimasukkan ke dalam tas transpor untuk segera diperiksa.[1,3,4]

Analisis bilirubin dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, antara lain metode Diazo, kromatografi, oksidatif, atau spektrofotometri direk. Metode Diazo adalah metode yang paling sering digunakan dan menjadi standar baku emas.[2,4]

Metode Diazo

Metode Diazo mengukur kadar bilirubin sebagai hasil dari reaksi bilirubin dengan asam sulfanilic. Reaksi ini menghasilkan dua pigmen yang ditangkap oleh spektrofotometer. Penambahan alkohol dan beberapa komponen lain, misalnya sodium benzoate, akan memisahkan bilirubin tak terkonjugasi dengan albumin. Hasil dari metode Diazo adalah bilirubin total dan bilirubin direk.[4,6]

Kekurangan metode Diazo adalah perlunya analisis di laboratorium, sehingga mungkin menghambat keputusan terapeutik dalam situasi segera. Hasil juga bisa dipengaruhi hal lain, seperti hiperlipidemia dan vitamin C setelah suplementasi.[2]

Kromatografi

Kromatografi digunakan untuk mengidentifikasi bilirubin dengan pemisahan secara kimia, baik high performance liquid chromatography atau thin layer chromatography. Kromatografi dapat mendeteksi bilirubin serum total, bilirubin tidak terkonjugasi, bilirubin monoglucuronide dan diglucuronide, deltabilirubin, serta biliverdin.[9,10]

Tes bilirubin secara kromatografi cepat dilakukan dengan sensitivitas dan akurasi yang baik. Namun, hingga saat ini kromatografi belum menjadi pemeriksaan baku emas karena biaya zat pemisah yang mahal serta kurang sensitif untuk kadar bilirubin total <1 mg/dL.[9,10]

Fluorometri

Fluorometri adalah metode analisis yang bisa mendeteksi komponen cahaya dengan cara menggunakan penyinaran pada zat tertentu sehingga zat tersebut merefleksikan cahaya. Reaksi enzimatik berupa oksidasi bilirubin dengan bilirubin oxidase dapat menghasilkan spektrum cahaya yang kemudian ditangkap dan dianalisis.[9,11]

Metode fluorometri sensitif dan dapat mendeteksi bilirubin dalam jumlah sedikit. Namun, kekurangannya adalah sensitivitas struktur kimiawi terhadap perubahan enzim dan temperatur yang tinggi. Saat ini metode fluorometri masih diteliti lebih lanjut.[9,11]

Pemeriksaan Bilirubin dengan Sampel Lainnya

Metode transkutan dibuat untuk menghasilkan pemeriksaan bilirubin dalam waktu cepat sebagai skrining, terutama pada bayi. Skrining ini bersifat noninvasif dan dilakukan dengan cara menekan sensor pada dahi atau sternum bayi. Hasil pemeriksaan adalah bilirubin total. Pemeriksaan transkutan dapat dilakukan <1 menit, tetapi spesifisitas dan sensitivitasnya rendah, sehingga memerlukan pemeriksaan serum konfirmasi.[4,9]

Pemeriksaan bilirubin menggunakan urine bisa menunjukkan kondisi hiperbilirubinemia terkonjugasi (direk). Pemeriksaan bilirubin urine dilakukan dengan menggunakan strip yang dilapisi reagen Diazo. Sampel urine harus baru dan tersimpan dalam tas kedap cahaya. Karena menggunakan reagen Diazo, pemeriksaan juga dapat dipengaruhi vitamin C atau metabolit obat tertentu. Strip urine dapat mendeteksi bilirubin hingga 0,5 mg/dL.[2,4,12]

Follow Up

Hasil tes bilirubin bisa berupa bilirubin direk (terkonjugasi), indirek (tidak terkonjugasi), dan bilirubin total. Nilai rujukan bervariasi tergantung pada kelompok usia pasien.[13]

Untuk anak-anak, dewasa, dan lansia, nilai rujukan kadar bilirubin serum adalah:

  • Bilirubin total: 0,3–1 mg/dL
  • Bilirubin direk: 0,1–0,3 mg/dL
  • Bilirubin indirek: 0,2–0,8 mg/dL[13]

Untuk bayi baru lahir, nilai rujukan kadar bilirubin serum adalah:

  • Bilirubin total: 1–12 mg/dL[13]

Angka kritis kadar bilirubin serum yang perlu diwaspadai adalah:

  • Dewasa: >12 mg/dL
  • Bayi baru lahir: >15 mg/dL[13]

Hiperbilirubinemia dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok berdasarkan lokasi patologi, yaitu pre-hepatik, hepatik, atau post-hepatik. Hiperbilirubinemia juga dapat dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan jenisnya, yaitu hiperbilirubinemia terkonjugasi atau hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi.[2-4]

Untuk memahami kategorisasi tersebut, dokter perlu memahami perjalanan bilirubin di dalam tubuh. Bilirubin di jaringan adalah bilirubin tidak terkonjugasi yang tidak larut air. Bilirubin tidak terkonjugasi lalu diikat oleh albumin dan dibawa dalam darah menuju hati, di mana ikatan dengan albumin terlepas dan bilirubin mengalami konjugasi. Konjugasi terjadi melalui uridine diphosphoglucuronate glucuronosyltransferase (UGT). Bilirubin terkonjugasi ini bersifat larut air dan bisa dieliminasi melalui feses dan urine.[2-4]

Dengan memahami proses konjugasi bilirubin, dokter dapat memperkirakan lokasi yang mengalami patologi. Dokter kemudian dapat mencocokkan hasil pemeriksaan bilirubin dengan pemeriksaan klinis yang sudah dilakukan dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menegakkan diagnosis dan membuat rencana terapi yang tepat.[2,4]

Referensi

1. Vítek L, Tiribelli C. Bilirubin: The yellow hormone? J Hepatol. 2021;75(6):1485–90. https://doi.org/10.1016/j.jhep.2021.06.010
2. Guirguis N, Bertrand AX, Rose CF, Matoori S. 175 Years of Bilirubin Testing: Ready for Point-of-Care? Adv Healthc Mater. 2023;12(18):1–8.
3. Srikanth KK. Phlebotomy. Statpearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK574569/
4. Guerra Ruiz AR, Crespo J, López Martínez RM, Iruzubieta P, Casals Mercadal G, Lalana Garcés M, et al. Measurement and clinical usefulness of bilirubin in liver disease. Adv Lab Med. 2021;2(3):352–61.
6. Narwal V, Batra B, Kalra V, Jalandra R, Ahlawat J, Hooda R, et al. Bilirubin detection by different methods with special emphasis on biosensing: A review. Sens Bio-Sensing Res. 2021;33:100436. https://doi.org/10.1016/j.sbsr.2021.100436
7. Joseph A, Samant H. Jaundice. StatPearls Publishing. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544252/
8. Quinn JG, Tansey EA, Johnson CD, Roe SM, Montgomery LEA. Blood: Tests used to assess the physiological and immunological properties of blood. Adv Physiol Educ. 2016;40(2):165–75.
9. Rawal R, Kharangarh PR, Dawra S, Tomar M, Gupta V, Pundir CS. A comprehensive review of bilirubin determination methods with special emphasis on biosensors. Process Biochem. 2020;89:165–74. https://doi.org/10.1016/j.procbio.2019.10.034
10. Martelanc M, Žiberna L, Passamonti S, Franko M. Application of high-performance liquid chromatography combined with ultra-sensitive thermal lens spectrometric detection for simultaneous biliverdin and bilirubin assessment at trace levels in human serum. Talanta. 2016;154:92–8.
11. Tien Tai T, Adachi Y, Taketani S. A Fluorescence-Based Quantitative Analysis for Total Bilirubin in Blood and Urine. Lab Med. 2022;53(1):6–11.
12. Shanti D, Dewi R. Penuntun Praktikum Kimia klinik Urinalisis dan cairan tubuh. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2016;2(55):4–71. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/063210596568b957e068644c46324bae.pdf
13. Wehbi M. Bilirubin: Reference Range, Interpretation, Collection and Panels. Medscape. 2015. https://emedicine.medscape.com/article/2074001-overview

Kontraindikasi Pemeriksaan Bilir...
Komplikasi Pemeriksaan Bilirubin

Artikel Terkait

  • Fototerapi dan Peningkatan Risiko Kanker
    Fototerapi dan Peningkatan Risiko Kanker
  • Pemeriksaan Bilirubin Transkutan untuk Diagnosis Ikterus Neonatorum
    Pemeriksaan Bilirubin Transkutan untuk Diagnosis Ikterus Neonatorum
  • Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
    Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
  • Pengukuran Bilirubin Bayi dengan Aplikasi Smartphone
    Pengukuran Bilirubin Bayi dengan Aplikasi Smartphone
  • Red Flag Ikterus Neonatorum
    Red Flag Ikterus Neonatorum

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2024, 11:51
Bayi usia 36 hari masih tampak kuning
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi , ada pasien bayi berusia 36 hari dengan keluhan wajah dan dada masih tampak kuning , keluhan lain - , bayi ASI , menyusu kuat...
Anonymous
Dibalas 27 November 2023, 01:11
Bayi usia 3 hari dengan skor kramer derajat 1, apa wajib dirawat untuk fototerapi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Anak 3 hari dengan dengan kramer drajat 1, lahir normal pervaginam UK 38-39mgg BBL 2900gr. Mual (-) muntah (-), demam (-) , BAB...
dr.Imanniar Galuh Purwandari
Dibalas 14 April 2023, 11:40
Bayi usia 14 masih tampak ikterus, apakah perlu rujukan ke spesialis anak lagi?
Oleh: dr.Imanniar Galuh Purwandari
2 Balasan
Ijin diskusi dokAda bayi usia 14 hari , post fototerapi usia 5 hari selama 2x24 jam , bilirubin awal 15,95 bilirubin post fototerapi 11 , oleh dokter sp.a...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.