Pendahuluan Tindakan Enema
Tindakan Enema merupakan prosedur minimal invasif dengan cara memasukkan cairan ke dalam kolon melalui anus. Cairan yang digunakan mudah didapat dan aman untuk digunakan. Tujuan tindakan ini untuk merangsang mekanisme peristaltik kolon sehingga merangsang buang air besar.
Pemeriksaan Enema merupakan prosedur tindakan medis dengan cara memasukkan cairan ke dalam kolon melalui anus. Prosedur ini merupakan prosedur tindakan medis dengan minimal invasive dengan cara memasukkan cairan tertentu melalui anus yang mudah dan aman untuk digunakan. Tujuan dilakukan prosedur ini adalah untuk merangsang mekanisme peristaltik sehingga memudahkan untuk buang air besar. Pada usia tua seringkali terjadi konstipasi yang berlarut larut yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya impaksi feses atau tinja kering dan keras yang menumpuk di rektum. Apabila impaksi feses tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan menyebabkan terjadinya fecoliths atau feses keras seperti batu. Meski terdengar sepele namun impaksi feses akan berdampak langsung kepada penurunan kualitas hidup khususnya pada pasien usia lanjut.[1-3]
Tindakan enema diindikasikan pada berbagai kondisi seperti tatalaksana kasus konstipasi, tatalaksana persiapan tindakan kolonoskopi hingga yang masih menjadi perdebataan saat ini yakni penggunaan enema sebagai prosedur preoperatif maupun sebagai persiapan menjelang persalinan. Selain itu tindakan enema dapat berguna untuk mencari penyebab terjadinya nyeri abdomen yang mengancam nyawa salah satunya appendicitis. Selain digunakan untuk penegakan diagnosa terkait nyeri abdomen tindakan medis ini dapat juga berfungsi sebagai penentu tatalaksana selanjutnya sehingga dapat diberikan terapi yang adekuat. Selain itu
Sebelum melakukan prosedur enema hal terpenting yang dilakukan terlebih dahulu adalah memberikan informasi secara jelas pada pasien terkait prosedur enema, membersihkan peralatan seperti merendam enema dengan air hangat, mencuci tangan dengan tepat serta menyediakan ruangan yang nyaman dan menutup ruangan sehingga pasien dapat merasa nyaman dan menjaga privasi pasien.[1,6-9]