Komplikasi Pembidaian
Komplikasi pembidaian (splinting) dapat terjadi karena teknik yang salah.Salah satu komplikasi yang berbahaya adalah timbulnya sindroma komparteemen dan gangguan neurovaskular.
Pembidaian yang tidak tepat dapat menyebabkan edema berlebihan, iritasi kulit, ulkus dekubitus (pressure ulcer), kekakuan ekstremitas, dan gangguan mobilisasi serta misalignment. Selain itu, pembidaian yang tidak sesuai akan menyebabkan malunion atau nonunion pada kasus fraktur. Penekanan berlebihan saat melakukan bebat dengan perban elastik akan menyebabkan iritasi kulit, edema, iskemia, dan gangguan neurovaskular. [3]
Sindrom kompartemen dapat terjadi sebagai komplikasi fraktur karena adanya tekanan pada bagian osteofascial otot sehingga menyebabkan iskemia dan nekrosis. Bagian yang sering mengalami sindrom kompartmen adalah tungkai bawah, lengan bawah, telapak kaki dan tangan, gluteus dan paha belakang. Sindrom kompartmen dapat berakhir pada defisit neurologis, nekrosis otot, iskemik kontraktur, infeksi, hambatan penyembuhan fraktur, dan amputasi. [4,22]