Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Histerektomi monika-natalia 2023-04-04T09:58:54+07:00 2023-04-04T09:58:54+07:00
Histerektomi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Histerektomi

Oleh :
dr.Giovanny Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Histerektomi adalah suatu prosedur bedah pengangkatan uterus atau rahim yang digunakan dalam penanganan berbagai kasus, termasuk kanker uterus, kanker serviks, endometriosis, prolaps uteri, dan perdarahan post partum yang sulit terkontrol. Histerektomi dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti histerektomi abdomen terbuka, vagina, dan laparoskopi.

Prosedur vagina dan laparoskopi dianggap sebagai pendekatan bedah minimal invasif karena tidak memerlukan sayatan abdomen yang besar, sehingga biasanya dikaitkan dengan waktu rawat inap dan pemulihan pasca operasi yang lebih pendek. Pendekatan invasif minimal untuk histerektomi harus dipilih, jika memungkinkan.[1,2]

Histerektomi-min

Histerektomi merupakan pengobatan definitif yang hanya dilakukan bila pendekatan lain dinilai tidak berhasil. Meskipun demikian, diperlukan diskusi terkait keuntungan dan risiko tindakan histerektomi, terutama bagi wanita yang masih dalam usia subur dan ingin memiliki keturunan.[1,3]

Berdasarkan jenisnya, histerektomi dibagi menjadi 3 yaitu histerektomi parsial (subtotal), histerektomi total, dan histerektomi radikal. Histerektomi parsial (subtotal) adalah operasi pengangkatan uterus saja. Histerektomi total adalah operasi pengangkatan uterus dan serviks. Histerektomi radikal adalah operasi pengangkatan uterus, serviks, dan bagian atas vagina.[3,4]

Selain untuk kasus keganasan, seperti kanker serviks dan kanker uterus, histerektomi juga digunakan dalam penanganan kasus jinak. Ini mencakup leiomyoma uterus, perdarahan uterus abnormal, dan endometriosis. Potensi komplikasi dari histerektomi mencakup infeksi, perdarahan yang banyak, serta cedera pada traktus urinarius, usus, atau pembuluh darah. Dokter juga perlu memikirkan efek dari tindakan histerektomi terhadap fungsi seksual pasien.[2]

Referensi

1. Hiramatsu Y. Basic Standard Procedure of Abdominal Hysterectomy: Part 1. Surg J (N Y). 2019 Mar 7;5(Suppl 1):S2-S10. doi: 10.1055/s-0039-1678575. PMID: 31187066; PMCID: PMC6554021.
2. Committee Opinion No 701: Choosing the Route of Hysterectomy for Benign Disease. Obstet Gynecol. 2017 Jun;129(6):e155-e159. doi: 10.1097/AOG.0000000000002112. PMID: 28538495.
3. Gor HB. Hysterectomy. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/267273-overview
4. Carugno J, Fatehi M. Abdominal Hysterectomy. [Updated 2022 Oct 17]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK564366/

Indikasi Histerektomi

Artikel Terkait

  • Penggunaan Kateter Uretra Pasca Operasi Histerektomi Radikal
    Penggunaan Kateter Uretra Pasca Operasi Histerektomi Radikal
  • Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
    Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
  • Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
    Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
  • Red Flag Postcoital Bleeding
    Red Flag Postcoital Bleeding
  • Red Flag Perdarahan Pascamenopause
    Red Flag Perdarahan Pascamenopause

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 06 Februari 2023, 20:45
Perdarahan dari jalan lahir postoperasi histerektomi subtotal hari ke-10
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok, apakah normal jika terjadi perdarahan dari jalan lahir pada hari ke 10, Post Operasi Histerektomi Subtotal ?Perdarahan dengan volume...
Anonymous
Dibalas 30 November 2022, 06:46
Risiko kanker serviks jika berhubungan badan sebelum vaksin HPV dosis keenam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mau bertanya tentang Penggunaan vaksin HPV. Setahu saya Vaksin HPV dilakukan dengan urutan 0, 1, 6. Pertanyaan saya apakah individu yang sudah...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 15 September 2022, 15:38
Penggunaan Darah Menstruasi pada Pembalut untuk Skrining Kanker Serviks - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Beberapa studi menunjukkan darah menstruasi patut dipertimbangkan sebagai sampel tes HPV sebagai skrining kanker serviks, karena memiliki...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.