Komplikasi Histerektomi
Komplikasi yang dapat terjadi dari tindakan histerektomi adalah infeksi, nyeri dan perdarahan. Histerektomi abdominal umumnya memiliki tingkat komplikasi yang lebih tinggi dibandingkan teknik minimal invasif dengan histerektomi vagina dan laparoskopi.[1-4,7-9]
Komplikasi Histerektomi Abdomen
Histerektomi abdomen dapat menyebabkan infeksi, tromboemboli vena, cedera pada saluran genitourinari dan gastrointestinal, perdarahan, cedera saraf, dan vaginal cuff dehiscence. Komplikasi potensial tambahan adalah prolaps organ panggul, fistula organ panggul, inkontinensia urin, dan ileus paralisis. Histerektomi abdomen juga membawa risiko akibat anestesi umum.
Bukti ilmiah menunjukkan bahwa histerektomi abdomen memiliki risiko komplikasi pasca operasi yang lebih tinggi dalam waktu 30 hari setelah operasi dan risiko komplikasi yang lebih tinggi secara keseluruhan bila dibandingkan dengan teknik histerektomi invasif minimal lainnya.[1,4]
Komplikasi Histerektomi Laparoskopi
Komplikasi histerektomi laparoskopi mencakup cedera vaskular, usus, kandung kemih dan ureter, serta dan cedera saraf. Cedera vaskular merupakan komplikasi serius pada tindakan laparoskopi, dengan tingkat mortalitas mencapai 17%. Cedera vaskular yang sering terjadi adalah perdarahan internal dan hematoma dinding abdomen. Cedera ini biasanya terjadi selama insersi trokar atau Veres needle.
Cedera usus yang sering terjadi adalah cedera usus halus, kolon, dan lambung (8%). Komplikasi in berhubungan dengan trauma tindakan bedah, trauma panas elektrokauter, dan herniasi lokasi port. Cedera pada usus juga bisa disebabkan oleh penggunaan forceps yang tidak tepat, retraksi usus, dan reinnersi instrumen.
Cedera pada kandung kemih lebih sering ditemukan dibandingkan dengan cedera ureter. Cedera pada kandung kemih umumnya mudah untuk dikenali dibandingkan dengan cedera pada ureter karena sering luput dari pengamatan selama operasi. Cedera pada ureter yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan timbulnya fistula, peritonitis, dan gangguan fungsi ginjal.
Cedera saraf pada tindakan histerektomi laparoskopi jarang ditemukan. Cedera ini umumnya terjadi karena peregangan berlebihan yang disebabkan oleh posisi pasien yang tidak sesuai, retraksi jaringan yang berlebihan, kompresi saraf, dan cedera langsung karena diseksi.[6-8]
Komplikasi Histerektomi Vaginal
Komplikasi yang sering terjadi dari tindakan histerektomi vaginal adalah infeksi pelvis. Infeksi lain yang dapat terjadi yaitu selulitis vaginal cuff, selulitis pelvis, dan abses pelvis. Selain itu, komplikasi lain seperti cedera viseral dan perdarahan juga dapat terjadi.[3,11,12]