Edukasi Pasien Histerektomi
Edukasi pasien bahwa histerektomi merupakan terapi definitif yang umumnya dipilih sebagai jalan terakhir setelah pendekatan terapeutik lain sudah diusahakan. Jelaskan pada pasien bahwa histerektomi artinya rahim pasien akan diangkat, dengan atau tanpa organ reproduksi lain seperti serviks dan vagina.
Jika pasien masih dalam usia reproduktif, edukasi bahwa histerektomi berarti pasien tidak dapat hamil lagi. Diskusikan juga risiko komplikasi dari tindakan ini, seperti infeksi, nyeri, dan hematoma pasca operasi.
Diskusikan teknik histerektomi dengan pasien. Sampaikan apa pendekatan terbaik secara klinis dan bagaimana preferensi pasien. Pada pasien keganasan, seperti kanker rahim, kanker endometrium, kanker serviks, dan kanker ovarium, radioterapi atau kemoterapi mungkin diperlukan terlebih dulu sebelum pasien menjalani histerektomi.
Jelaskan pada pasien bahwa pemulihan dari operasi histerektomi umumnya berlangsung selama 2-6 minggu. Selama proses pemulihan, pasien disarankan untuk tidak banyak bergerak karena dapat memperlambat penyembuhan luka. Untuk diet makanan, disarankan untuk mengonsumsi diet yang sehat dan seimbang.[1-4,7-9]
Dampak Fisik dan Psikologis Setelah Histerektomi
Penting untuk mendiskusikan dampak fisik dan psikologis yang mungkin secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Jelaskan bahwa setelah histerektomi, pasien tidak menstruasi lagi. Pasien juga bisa mengalami inkontinensia urin dan perubahan sensasi saat berhubungan seksual.
Pasien juga bisa mengalami dampak psikologis seperti kecemasan dan depresi karena merasa kehilangan organ reproduksi sama dengan kehilangan jati diri sebagai seorang wanita. Berikan dukungan dan sarankan pasien untuk mengikuti program-program yang tersedia jika mengalami tekanan mental setelah tindakan.[1-4,7-9,13]