Edukasi Pasien NIPT (Noninvasive Prenatal Testing)
Edukasi pasien mengenai NIPT atau noninvasive prenatal testing meliputi penjelasan bahwa NIPT adalah tes skrining dan bukan tes diagnostik. Pasien perlu diberitahukan tujuan NIPT dan kemungkinan perlunya tes diagnostik lebih lanjut seperti karyotyping setelah amniocentesis atau chorionic villus sampling jika hasil NIPT positif.[1,3,5]
Edukasi Sebelum Tindakan
Edukasi sebelum tindakan NIPT merupakan bagian dari permintaan informed consent. Dokter perlu menjelaskan apa itu prosedur NIPT, indikasinya, dan langkah-langkahnya. Hal ini penting dilakukan agar pasien mengetahui prosedur yang akan dijalani, dengan menimbang risiko, keuntungan, serta implikasinya terhadap kehamilannya.[6,9]
Edukasi Setelah Tindakan
Bila hasil NIPT berisiko tinggi kelainan janin (positif), dokter perlu menjelaskan bahwa pasien perlu menjalani konseling genetik, USG komprehensif, dan tes diagnostik lebih lanjut. Dokter juga memberi tahu kemungkinan hasil positif palsu.
Bila hasil NIPT berisiko rendah kelainan janin (negatif), dokter menjelaskan bahwa tes diagnostik lebih lanjut umumnya tidak diperlukan, tetapi kemungkinan hasil yang negatif palsu tetap ada. Pasien mungkin akan membutuhkan tes diagnostik lebih lanjut jika hasil USG di kemudian hari menunjukkan abnormalitas.
Bila hasil NIPT tidak bisa diinterpretasikan (tes gagal), dokter menjelaskan bahwa hal ini mungkin menandakan peningkatan risiko aneuploidi. Namun, hal ini mungkin juga disebabkan oleh rendahnya fraksi free-cell DNA fetus dalam darah ibu akibat usia gestasi yang masih terlalu awal atau oleh masalah teknis laboratorium. Pasien dapat ditawarkan konseling genetik, USG, atau tes diagnostik lebih lanjut.[9,10,13]