Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Partograf general_alomedika 2023-05-16T14:11:11+07:00 2023-05-16T14:11:11+07:00
Partograf
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Partograf

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Partograf adalah suatu presentasi grafis, yang berisi informasi terkait kondisi janin dan ibu selama persalinan berlangsung. Partograf terdiri dari bagian informasi ibu, informasi janin, dan proses kemajuan persalinan.[1-5]

Penggunaan partograf sudah dianjurkan dan digunakan secara universal oleh WHO, karena dinilai sangat bermanfaat untuk menentukan diagnosis dan tindakan sesuai dengan kondisi persalinan yang sedang berlangsung. Penggunaan partograf dapat mengurangi angka kematian maternal dan neonatal, di mana partograf dinilai sebagai alat penunjang yang terjangkau dan dapat digunakan untuk memantau persalinan dengan memberikan hasil yang efektif.[1-5]

partografrev1

Partograf disarankan untuk meningkatkan keberhasilan persalinan normal, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan angka kematian ibu dan bayi baru lahir relatif tinggi. Partograf tidak disarankan pada kondisi di mana tenaga medis tidak dapat menilai dilatasi serviks, dan pada pasien yang kontraindikasi menjalani persalinan pervaginam.[6,7]

Dalam penggunaan partograf, kendala yang sering ditemukan adalah sumber daya manusia yang kurang dan pelatihan yang belum memadai untuk menggunakan partograf.[6,7]

Perubahan Antara Modified WHO Partograph dan Labor Care Guideline

Beberapa perbedaan antara modified WHO partograph yang lama dengan labor care guideline (LCG) adalah permulaan fase aktif dilatasi serviks, terdapat second stage, terdapat pencatatan supportive care, tidak mencatat kekuatan kontraksi uterus, dan ada pencatatan kondisi tidak normal lainnya.[8]

Permulaan Fase Aktif Dilatasi Serviks

Permulaan fase aktif dilatasi serviks dari 4 cm menjadi 5 cm. Hal ini dilakukan untuk mengurangi intervensi yang tidak diperlukan akibat penentuan fase aktif persalinan yang terlalu dini. Studi menunjukkan bahwa percepatan pelebaran serviks pada wanita normal adalah 1 cm/jam setelah pembukaan 5 cm.[8]

Terdapat Second Stage

Pada LCG, terdapat second stage untuk memonitor kala dua ibu melahirkan. LCG menyatakan bahwa kala dua juga sangat penting bagi ibu dan bayi, karena peningkatan aktivitas uterus dan peningkatan usaha ibu saat mengeluarkan bayi.[8]

Terdapat Pencatatan Supportive Care

Pencatatan supportive care pada LCG terdiri dari pemberian pereda nyeri, cairan oral yang masuk, serta postur dan mobilitas dari ibu.[8]

Tidak Mencatat Kekuatan Kontraksi Uterus

LCG hanya mencatat durasi dan frekuensi kontraksi uterus. Pada LCG, kekuatan kontraksi uterus tidak dicatat, karena pengukurannya sangat sulit dan tidak memiliki parameter yang pasti.[8]

Terdapat Pencatatan Ketidaknormalan Lainnya

LCG juga mencatat segala bentuk penyimpangan pada saat persalinan, yang penting untuk didokumentasikan demi pemantauan persalinan. Selain itu, dicatat juga tanggapan yang diberikan oleh perawat.[8]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Agnes Tjakrapawira

Referensi

1. Ayehubizu LM, Tibebeu AT, et al. Partograph utilization and associated factors among obstetric care givers in governmental health institutions of Jigjiga and Degehabur towns, Somali region, Ethiopia: A cross-sectional study. PLoS ONE.2022 Mar 9;17(3): e0264373.
2. Khan ANS, Billah SM, et al. A crosssectional study of partograph utilization as a decision-making tool for referral of abnormal labour in primary health care facilities of Bangladesh. PLoS ONE.2018; 13(9): e0203617
3. Archbald, B. Assessment of Partograph Utilization and its Association with Pregnancy Outcomes in Uganda. A Case of Kamwenge District. British Journal of Healthcare and Medical Research.2011;9(3), 87–106.
4. Mukherjee S. Raksha M. Malini K. Partogram: an important tool in managing labour. International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics, and Gynecology.2021;10(10):3770-3774.
5. Sinhababu PP. Haldar R. et al. Implementation of Partograph in Monitoring of Active Phase of Spontaneous Labour at Term and Its Effect on Feto-Maternal Outcome. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences (IOSR-JDMS).2019;18(5):01-05.
6. Sharma S, Parwez S, et al. Enhancing safe motherhood: Effect of novel partograph on labor outcomes and its utility: An Indian perspective. J Family Med Prim Care. 2022 Nov;11(11):7226-7232. doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc_1326_22. Epub 2022 Dec 16. PMID: 36993003; PMCID: PMC10041330.
7. Ayenew AA. Zewdu BF. Partograph utilization as a decision-making tool and associated factors among obstetric care providers in Ethiopia: a systematic review and meta-analysis. Syst Rev.2020;9:251.
8. Ghulaxe Y, Tayade S, et al. Advancement in Partograph: WHO's Labor Care Guide. Cureus. 2022 Oct 12;14(10):e30238. doi: 10.7759/cureus.30238. PMID: 36381845; PMCID: PMC9652267.

Indikasi Partograf

Artikel Terkait

  • Persalinan Pervaginam Setelah Sectio Caesarea
    Persalinan Pervaginam Setelah Sectio Caesarea
  • Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Nyeri Persalinan
    Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Nyeri Persalinan
  • Kriteria Pasien untuk Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)
    Kriteria Pasien untuk Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)
  • Episiotomi Rutin VS Episiotomi Selektif pada Persalinan Pervaginam
    Episiotomi Rutin VS Episiotomi Selektif pada Persalinan Pervaginam
  • Single Shot Intrathecal Labour Analgesia pada Teknik Persalinan Tanpa Nyeri
    Single Shot Intrathecal Labour Analgesia pada Teknik Persalinan Tanpa Nyeri

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 17 Juli 2024, 14:07
Proses Persalinan Normal
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/p3ZYPjoVV7QProses persalinan normal adalah proses melahirkan bayi melalui jalan lahir alami tanpa intervensi bedah. Proses ini terdiri dari...
Anonymous
Dibalas 24 Desember 2022, 09:43
Metode ERACS dan water birth - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter Thomas, Sp.OG apakah perbedaan metode ERACS dan SC biasa ? Dapatkah metode ERACS meminimalisir komplikasi seperti ruptur uteru jika dilakukan SC...
Anonymous
Dibalas 23 Desember 2022, 11:32
Apa saja syarat yang membolehkan ibu hamil melakukan Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Thomas,Sp.OG apa saja syarat yang membolehkan ibu hamil melakukan Vaginal Birth after caesarean section?Terimakasih dokter 🙏

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.