Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Partograf general_alomedika 2023-05-16T14:14:59+07:00 2023-05-16T14:14:59+07:00
Partograf
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Partograf

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Indikasi partograf untuk seluruh ibu melahirkan pervaginam, setelah masuk fase aktif di mana dilatasi serviks mencapai >5 cm. Pencatatan partograf  dapat dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan untuk memonitor kondisi ibu dan janin.[1,6-8]

WHO menganjurkan penggunaan partograf agar secara dini dapat mendeteksi abnormalitas pada ibu dan janin saat persalinan. Terlepas dari jumlah paritas dan kondisi ketuban, dokumentasi partograf harus segera dilakukan ketika pasien mulai masuk fase aktif persalinan kala satu, yaitu saat dilatasi serviks 5 cm.[6-8]

Memantau Proses Persalinan Pervaginam

Partograf terutama digunakan untuk mendeteksi persalinan yang berisiko tidak normal, dan membutuhkan intervensi seperti penambahan obat, tindakan operatif, maupun di rujuk ke fasilitas yang lebih memadai. Oleh karena itu, penggunaan partograf diharapkan dapat mengurangi risiko komplikasi akibat persalinan panjang (distosia), seperti fistula obstetrik, perdarahan pasca persalinan, sepsis, ruptur uterus, serta kematian janin.[6-8]

Memantau Persalinan Ibu dengan Risiko Tinggi

Meskipun partograf dikembangkan terutama untuk memonitor persalinan ibu hamil dengan kondisi yang stabil dan berisiko rendah mengalami kesulitan persalinan pervaginam, tetapi partograf juga dapat digunakan untuk ibu hamil berisiko tinggi. Partograf digunakan sebagai alat observasi atau pengawasan yang lebih ketat, sehingga peralatan atau transportasi yang memadai siap digunakan apabila pasien perlu ditransfer ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.[6-8]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Agnes Tjakrapawira

Referensi

1. Ayehubizu LM, Tibebeu AT, et al. Partograph utilization and associated factors among obstetric care givers in governmental health institutions of Jigjiga and Degehabur towns, Somali region, Ethiopia: A cross-sectional study. PLoS ONE.2022 Mar 9;17(3): e0264373.
6. Sharma S, Parwez S, et al. Enhancing safe motherhood: Effect of novel partograph on labor outcomes and its utility: An Indian perspective. J Family Med Prim Care. 2022 Nov;11(11):7226-7232. doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc_1326_22. Epub 2022 Dec 16. PMID: 36993003; PMCID: PMC10041330.
7. Ayenew AA. Zewdu BF. Partograph utilization as a decision-making tool and associated factors among obstetric care providers in Ethiopia: a systematic review and meta-analysis. Syst Rev.2020;9:251.
8. Ghulaxe Y, Tayade S, et al. Advancement in Partograph: WHO's Labor Care Guide. Cureus. 2022 Oct 12;14(10):e30238. doi: 10.7759/cureus.30238. PMID: 36381845; PMCID: PMC9652267.

Pendahuluan Partograf
Kontraindikasi Partograf

Artikel Terkait

  • Persalinan Pervaginam Setelah Sectio Caesarea
    Persalinan Pervaginam Setelah Sectio Caesarea
  • Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Nyeri Persalinan
    Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Nyeri Persalinan
  • Kriteria Pasien untuk Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)
    Kriteria Pasien untuk Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)
  • Episiotomi Rutin VS Episiotomi Selektif pada Persalinan Pervaginam
    Episiotomi Rutin VS Episiotomi Selektif pada Persalinan Pervaginam
  • Single Shot Intrathecal Labour Analgesia pada Teknik Persalinan Tanpa Nyeri
    Single Shot Intrathecal Labour Analgesia pada Teknik Persalinan Tanpa Nyeri

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 17 Juli 2024, 14:07
Proses Persalinan Normal
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/p3ZYPjoVV7QProses persalinan normal adalah proses melahirkan bayi melalui jalan lahir alami tanpa intervensi bedah. Proses ini terdiri dari...
Anonymous
Dibalas 24 Desember 2022, 09:43
Metode ERACS dan water birth - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter Thomas, Sp.OG apakah perbedaan metode ERACS dan SC biasa ? Dapatkah metode ERACS meminimalisir komplikasi seperti ruptur uteru jika dilakukan SC...
Anonymous
Dibalas 23 Desember 2022, 11:32
Apa saja syarat yang membolehkan ibu hamil melakukan Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Thomas,Sp.OG apa saja syarat yang membolehkan ibu hamil melakukan Vaginal Birth after caesarean section?Terimakasih dokter 🙏

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.