Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Cognitive Behavioral Therapy (CBT) general_alomedika 2023-03-30T13:57:53+07:00 2023-03-30T13:57:53+07:00
Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Indikasi cognitive behavioral therapy (CBT) adalah untuk penanganan berbagai gangguan psikiatri, seperti depresi, gangguan bipolar, dan gangguan cemas. Selain itu, CBT bermanfaat untuk pasien dengan gangguan psikologis hingga nyeri kronis menetap.[2,4]

Indikasi Gangguan Psikiatri

Berbagai penelitian telah melaporkan bahwa CBT efektif untuk penanganan berbagai gangguan psikiatri, termasuk:

  • Psikosis
  • Gangguan mood: depresi atau gangguan bipolar

  • Gangguan cemas: fobia, panik, gangguan cemas menyeluruh, gangguan obsesif kompulsif, dan post traumatic stress disorder (PTSD)
  • Gangguan makan: anoreksia, bulimia nervosa, dan binge eating disorder

  • Gangguan body dysmorphic

  • Penyalahgunaan zat: seperti amphetamine and cocaine use disorder[2,4,5]

Indikasi Gangguan

Selain itu, CBT juga dapat membantu pasien gangguan pengendalian impuls (seperti gangguan tic dan trikotilomania), pasien dengan masalah seksual dan hubungan interpersonal, insomnia, chronic fatigue syndrome, sindrom fibromyalgia, nyeri kronik atau menetap, serta masalah-masalah interpersonal kronis.[2,4]

Pendekatan yang digunakan untuk setiap kasus menggunakan kerangka kerja yang sama, namun dengan strategi dan pendekatan yang bersifat individual sesuai dengan pasien dan jenis masalahnya.[2]

Tujuan CBT

CBT bertujuan untuk membantu pasien mengidentifikasi dan memahami proses berpikir dan perilaku yang membuatnya mengalami distress. CBT juga membantu pasien untuk mempunyai keterampilan untuk mengubah pola pikir menjadi lebih realistis dan perilaku maladaptifnya.[4,6]

Secara umum, ada 3 keterampilan yang diajarkan melalui CBT sesuai dengan masalah yang dialami oleh pasien, yaitu:

  1. Cognitive restructuring, diindikasikan pada pasien-pasien mengalami distress karena mempunyai pikiran-pikiran maladaptif.

  2. Coping skill strategies, diindikasikan pada pasien-pasien yang mempunyai strategi koping yang maladaptif pada situasi-situasi yang stressful dan membantunya untuk mengembangkan koping yang lebih baik.

  3. Problem solving strategies adalah kombinasi cognitive restructuring dan coping skill strategy. Ketrampilan ini diindikasikan untuk pasien yang mempunyai beragam masalah personal.[7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Chand SP, et al. Cognitive Behavior Therapy. 2022 Sep 9. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. PMID: 292618696
4. Fenn K, Byrne M. The key principles of cognitive behavioural therapy. InnovAiT 2013;6:579–85. https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/1755738012471029
5. Fordham B, Sugavanam T, et al. Cognitive-behavioural therapy for a variety of conditions: an overview of systematic reviews and panoramic meta-analysis. Health Technol Assess. 2021 Feb;25(9):1-378. doi: 10.3310/hta25090. PMID: 33629950; PMCID: PMC7957459.
6. Gaudiano BA. Cognitive-behavioural therapies: achievements and challenges. Evidence-Based Mental Health 2008;11:5–7. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3673298/
7. Dobson KS, editor. Handbook of cognitive-behavioral therapies. 3rd ed. New York: Guilford Press; 2010.

Pendahuluan Cognitive Behavioral...
Kontraindikasi Cognitive Behavio...

Artikel Terkait

  • Bukti Medis mengenai Manfaat Terapi Musik
    Bukti Medis mengenai Manfaat Terapi Musik
  • Cognitive Behavioral Therapy dan Edukasi untuk Mengatasi Nyeri Kronis
    Cognitive Behavioral Therapy dan Edukasi untuk Mengatasi Nyeri Kronis
  • Cognitive Behavioral Therapy (CBT) VS Antidepresan pada Penatalaksanaan Depresi
    Cognitive Behavioral Therapy (CBT) VS Antidepresan pada Penatalaksanaan Depresi
  • Efikasi dan Tantangan Cognitive Behavioral Therapy Melalui Telemedicine
    Efikasi dan Tantangan Cognitive Behavioral Therapy Melalui Telemedicine
  • Behavioral Activation sebagai Terapi Depresi
    Behavioral Activation sebagai Terapi Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.